to my lovely sister

Kemaren kantor agak ramai dikunjungi dua perempuan gila. Maaf, disebut demikian, karena sesungguhnya mereka lebih dari sekedar gila. Piss, Del, Nor!!

Dan pecah belahlah kondisi kantor saat itu juga. Dari mulai teriakan-teriakan mengenang masa lalu, mentertawakannya, mencibir cita-cita dulu, yang ternyata beberapa justru sudah kesampaian. Tapi yang jelas, diantara kita ber-4, plus bu Meg yang sedang menggelembung, tidak ada yang menciderai saat ini. That’s why I love my old friends. They always have such a beautiful memory, but still, living in the present. Be here and now. Iya kan, mas Erman, Jo, Del, Chie? Iyalah!! Jawab aja iya.
Tapi sayangnya, diantara cerita-cerita lucu itu, terselip kisah seorang sahabat. She lives here and now tapi in the way yang kita semua pikir nggak masuk akal. Sahabat ini adalah sosok yang pada masa lalu kita adalah panutan. Dia selalu menjadi contoh buat semua orang. Disaat yang lain belajar bekerja sambil kuliah, lalu kuliahnya keteteran, nilai jeblog, bahkan banyak yang nggak lulus (hiks! tunjuk jari dulu ah..), si sahabat ini, dengan jumawanya lulus tepat waktu, dan IPK-nya semenjak bekerja malah selalu naik.
Orang tuanya tidak pernah mempertanyakan si anak yang pulang malam karena jam siaran atau keluyuran, kenaikan gaji tidak dipermasalahkan, sementara buat sebagian besar yang lain, itu dijadikan senjata supaya anaknya keluar dari pekerjaan.
Tapi sekarang si teman ini – menurut kami – agak dragged by a negative energy. Nggak tau bener atau enggak. Tapi kami yang melihatnya merasa tidak nyaman dengan keluhan-keluhan sang teman ini. Tapi mau mengingatkannya, kami tidak berani karena jadinya agak masuk terlalu jauh ke arena pribadi. Which is, sangat tidak nyaman dibicarakan.
Dan menurut analisa kami yang sok tahu, sumbernya adalah cinta. Iya, orang yang dicintainya ini, membawa si teman ke arah negatif tanpa dia sadari.

Oh, common!! Rasanya pedih melihat hal-hal yang buruk terjadi dan di luar jangkauan kita untuk membuatnya menjadi baik. Kenapa menjadi pikiran kita, apakah dia menjadi baik atau tidak? Karena kita mencintai teman ini. Sangat mencintainya bahkan. Dan kita paham ada potensi luar biasa yang bisa dikembangkannya lebih dari saat ini.

To my dearest sister wherever you are, sayangku… sahabatku… percayalah, bahwa cinta nggak segitu-gitunya amat kok. Maksudnya gini, I totally believe that if I fall in love with someone, I will fight for the person. But if the person doesn’t love me in return, or even drag me into something negative, I’d prefer be alone. You are a loveable person, trust me. You are so young and beautiful. Just get rid of him and let’s fight for our dreams. Mimpi kita yang sama itu, sist… Masih ada kan, mimpinya?
Bersantai setiap saat dan keliling dunia. Ingat??

Oh, I love you too much to let you be this way, sist..
Tapi kalau ternyata ini yang memang kamu inginkan, I can only wish you luck. Karena satu hal yang sedang belajar kupahami, jangan memaksakan ukuran kita ke orang lain. Semua orang punya takarannya sendiri. Setiap orang bebas memilih jalan hidupnya.
But I love you still, sist…

← sebelum terlambat
drama →

Author:

Dian adalah penulis Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam dan 8 novel serta kumpulan cerita lainnya. Peraih grant Residensi Penulis Indonesia 2019 dan She Creates Change Green Camp 2020 ini lahir tahun 1976, belajar komunikasi di Universitas Diponegoro dan STIK Semarang, lalu lanjut belajar perlindungan anak di Kriminologi UI. Dia adalah anak ke-2 dari 4 bersaudara, ibu dari Vanya Annisa Shizuka dan beberapa anak lain. Saat ini Dian menghabiskan banyak waktunya menjadi penulis lepas dan konsultan untuk isu perlindungan anak dan kekerasan berbasis gender.

  1. jadi kata seorang teman, tepatnya membicarakan masalah yg sama.. “ga bisa ken, loe ga akan bisa bikin mata dia terbuka sekarang ini, dia lagi dibutakan oleh cinta. dan sumpah, ga akan ada yg bisa bangunin dia dr kondisi ini, kecuali dia sendiri”

    emang kaya sepele dan aneh untuk dibicarain hari gini. tapi cinta emang masih se-powerfull itu. masih bisa bikin mati seseorang, tapi juga bisa bikin orang itu hidup kembali.

    yah, mari kita berharap kekuatan cinta yang tengah mendera si terkasih kita ini, bukan hanya berhenti di sisi yg pertama saja..

  2. konon yang mampu merubah ya dirinya sendiri kalo sudah soal cinta …mundur atau tidak, susah deh kalo mo dengerin orang laen
    mendingan (semua sahabat2nya)stop dululah basa basinya ‘seakan tidak ada apa-apa’ ketika bertemu dengan dia …jauhi dia….kucilkan dia
    ambil sikap ‘berubah’ …….
    itulah bentuk ‘hukuman’ sayang kita sama dia..

    kesendirian dia moga membuat dia cepet sadar ..

    selama lingkungan sahabatnya membuat nyaman2 saja
    yaaa kapan berubahnya??

    tapi, dia co atau ce sih?
    eh sama saja ding …..ga masalah
    hehehheehe..

  3. jujur saja,kita sama-sama tau dan pernah dlm posisi si sister itu. dl kamu mgkn nunggu aku sadar dr bodohku (untung g sampe 8 th)…akupun begitu….of course dg perasaan mengerti : cinta memang nggegirisi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

What to Read Next

Perpus Provinsi Kalimantan Selatan yang Inspiratif

Beberapa hari lalu saya mendapatkan kesempatan untuk mengisi acara diskusi literasi di Perpustakaan Provinsi Kalimantan Selatan. Sungguh sebuah kesempatan yang sangat berharga buat saya. Awal menerima undangan ini saya pikir kena prank. Masa’ iya sih ada Perpustakaan Provinsi bikin acara seperti ini, pikir saya. Tapi rupanya ibu Kepala Dinas ini...

Read More →

Berkah Dalem

Selamat merayakan Natal teman-teman, Berkah Dalem. Biasanya kalimat itu yang saya kirimkan ke sahabat dan teman-teman saya melalui WhatsApp untuk memberikan ucapan selamat Natal. Pagi tadi saya menyegarkan kembali ingatan tentang frasa Berkah Dalem, yang menurut beberapa referensi artinya Tuhan memberkati, yang menurut sejarah diambil dari kata Deo Gratia, berkah...

Read More →

44 Years of Practice

Lima tahun lalu saya dapat quote keren banget tentang usia 40, seperti ini: Gambar dari darlingquote.com Lalu tahun-tahun itu berlalu dan saya lupa apa yang jadi resolusi saya di ualng tahun saya ke-40 itu. Saya hanya ingat mengirimkan surat pada 40 orang yang pernah dan masih menggoreskan makna pada hidup...

Read More →

The Class of 94 and Beyond

Ilusi bahwa saya adalah Supergirl, Harley Quin, Black Widow, Queen of Wakanda patah sudah. Tanggal 25 Juni menerima hasil antigen positif. Tidak disarankan PCR sama dokter karena dia melihat riwayat orang rumah yang pada positif, “Save your money, stay at home, have fun, order as many foods as you like,...

Read More →

Domba New Zealand dan Pahlawan Perubahan Iklim

Pada suatu hari di bulan November 2016 bersama teman-teman dari tim Alzheimer Indonesia kami mendapat kesempatan untuk mengikuti konferensi di Wellington, New Zealand. Kok baru ditulis sekarang? Huft.. Seandainya kemalasan ada obatnya, saya antri beli dari sekarang. Ada banyak hal yang membuat orang mudah sekali jatuh hati pada Wellington, udaranya...

Read More →

Perjalanan ‘Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam’ Menemukan Jodohnya

Jodoh, rezeki dan maut ada di tangan Tuhan, katanya. Tapi kalau kita berharap Tuhan turun tangan untuk dua item pertama, nyesel sendiri lho ntar. Antriannya panjang, Sis. Ada tujuh milyar orang di muka bumi ini. Cover Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam Maka saya menjemput paksa jodoh tulisan saya pada...

Read More →

Defrag Pikiran dan Keinginan

Ada banyak peristiwa yang terjadi selama tahun 2020 ini, meskipun ada banyak juga yang kita harapkan seharusnya terjadi, tetapi belum kejadian. 2020 adalah tahun yang ajaib. Lulusan tahun ini sempat dibully sebagai lulusan pandemi. Yang keterima sekolah/kuliah di tempat yang diinginkan tidak segirang tahun sebelumnya, yang wisuda tahun ini apa...

Read More →

Didi Kempot, Sugeng Tindak Ma Lord

Hari ini status itu yang saya pasang di media sosial saya dengan foto Didi Kempot hitam putih dengan tulisan the Godfather of Broken Heart. Patahnya hati saya mungkin nggak sepatah teman-teman sadboys dan sadgirls lainnya. Saya tidak mengenal secara personal mas Didi, hanya pernah papasan di sebuah mal di Solo...

Read More →