EARTH HOUR, satu jam untuk BUMI

Apa arti satu jam buat kita? Ada dua jawaban. Berarti besar sekali, atau tidak berarti sama sekali. Tergantung bagaimana kita memaknainya. Tapi yang aku tahu, satu jam berarti sangat besar. Hanya dengan menyumbangkan satu jam untuk being unselfish, kita sudah memberi kesempatan bumi untuk bernafas.

Jadi, gini ceritanya:
Pada tanggal 31 Maret 2007, satu kota , bekerja sama dengan World wildlife fund mengambil tindakan untuk mengatasi global warming.  Earth hour 2007 telah mempersatukan orang-orang yang peduli akan masa depan bumi, mulai dari keluarga, pengusaha, tokoh asyarakat, ahkan sampai artis-artis dunia ternama. 2.2 juta orang di Sydney mematikan lampu mereka selama 60 menit (1 jam).

Gerakan satu kota itu menangkap perhatian dunia dan menginspirasikan kota-kota besar lainnya untuk ikut berpartisipasi dalam EARTH HOUR ini Dan pada tahun 2008, EARTH HOUR menjadi gerakan global.

EARTH HOUR 2008 mempersatukan 35 negara, dan hampir 400 kota besar di seluruh dunia. San Fransisco, ROMA, New York, Tel Aviv, Casey Station, Christchurch, Toronto, Suva, Phoenix, Atlanta, Manila, Chicago, dan Jutaan manusia dibelahan bumi lainnya ikut mendukung.

Pada 2007, diawali dari satu kota. dan di 2008 gerakan ini bertumbuh besar, menjadi global sampai didukung 50 juta orang diseluruh dunia. Di amerika serikat sendiri hampir 36 juta orang mematikan lampu mereka selama 1 jam.
Dan pada 28 maret 2009, serentak, orang-orang dari seluruh dunia akan bersatu lagi untuk melawan Global Warming. Mereka akan mematikan lampu. Mereka akan membuat perubahan.
Dan sekarang saatnya bangsa kita,Indonesiaikut berperan
melawan Global Warming.
Ini saatnya Anda sebagai individu memilih: Bumi atau Global Warming.
Ikut aksi solidaritas global Earth Hour Serentak diseluruh dunia.

EARTH HOUR INDONESIA
Sabtu, 28 Maret 2009, jam 20.30 – 21.30

“Be the Change that you want to see in the world ~ Mahatma Gandhi”

Matikan LAMPU selama 1 jam… Saya, Anda, Kita, bisa mengubah dunia!
* dan pastikan semua alat elektronik yang tidak sedang dipakai dalam kondisi
power off, BUKAN stand by.

Efek jika lampu Jakarta padam 1 jam saja:
= 300MW (cukup untuk mengistirahatkan 1 pembangkit listrik dan menyalakan
900 desa)
= mengurangi beban biaya listrik Jakarta sekitar Rp 200 juta
= mengurangi emisi CO2 sekitar 284 Ton CO2
= menyelamatkan lebih dari 284 pohon
= menghasilkan udara bersih untuk lebih dari 568 orang.

Nah, bayangkan ketika 35 negara, dan hampir 400 kota besar di seluruh dunia
serentak melakukan hal yang sama….
memberikan BUMI waktu untuk bernapas selama 1 jam saja, untuk masa depan
yang lebih baik buat kita, anak-anak kita dan cucu kita nanti.

Yang bisa kita lakukan bersama:
1. sign up di website www.earthhour.org/indonesia
2. jadi campaigner Earth Hour dengan mengajak semua teman, orang tua, saudara,
rekan kerja melakukan hal sama. lik www.causes.com/earthhourindonesia
3. pasang alarm di tanggal dan jam Earth Hour dilaksanakan
4. bikin acara seru bersama kawan atau saudara saat lampu dipadamkan dalam 1 jam
* jangan lupa lilin, ya.
5. dokumentasikan partisipasi Anda di hari H dan upload di earthhour.org/indonesia
6. tulis pengalaman Anda menjadi bagian dari 1 milyar pendukung Earth Hour dalam blog.

1 orang, 1 lampu (minimal), 1 jam, 1 hari, 1 bumi, untuk masa depan yang
lebih baik untuk generasi berikutnya.

Sebarkan jika kamu masih peduli dengan Rumah/Planet tempat kita hidup
satu-satunya
ini.

← google search
tattoo →

Author:

Dian adalah penulis Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam dan 8 novel serta kumpulan cerita lainnya. Peraih grant Residensi Penulis Indonesia 2019 dan She Creates Change Green Camp 2020 ini lahir tahun 1976, belajar komunikasi di Universitas Diponegoro dan STIK Semarang, lalu lanjut belajar perlindungan anak di Kriminologi UI. Dia adalah anak ke-2 dari 4 bersaudara, ibu dari Vanya Annisa Shizuka dan beberapa anak lain. Saat ini Dian menghabiskan banyak waktunya menjadi penulis lepas dan konsultan untuk isu perlindungan anak dan kekerasan berbasis gender.

  1. mbak mbak….aku udah kena giliran PLN minggu ini mati 5 jam..dari senin sampe Rabu, dari jam 9 sampe jam 2….udah masuk belum tuw mbak? hehehehe

  2. @Suprih: matur nuwun, sukses juga untuk anda

    @Yessy: hahaha… semangatnya beda jeng. kalo yg pemadaman itu spirit of kepepet. mau nggak mau 😉

  3. this Earth Hour is really a good concept on how we could spend at least a few minutes of our time in remembering mother Eearth. people should be more aware and more caring of our environment now that we have Global Warming and Climate Changes.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

What to Read Next

Perpus Provinsi Kalimantan Selatan yang Inspiratif

Beberapa hari lalu saya mendapatkan kesempatan untuk mengisi acara diskusi literasi di Perpustakaan Provinsi Kalimantan Selatan. Sungguh sebuah kesempatan yang sangat berharga buat saya. Awal menerima undangan ini saya pikir kena prank. Masa’ iya sih ada Perpustakaan Provinsi bikin acara seperti ini, pikir saya. Tapi rupanya ibu Kepala Dinas ini...

Read More →

Berkah Dalem

Selamat merayakan Natal teman-teman, Berkah Dalem. Biasanya kalimat itu yang saya kirimkan ke sahabat dan teman-teman saya melalui WhatsApp untuk memberikan ucapan selamat Natal. Pagi tadi saya menyegarkan kembali ingatan tentang frasa Berkah Dalem, yang menurut beberapa referensi artinya Tuhan memberkati, yang menurut sejarah diambil dari kata Deo Gratia, berkah...

Read More →

44 Years of Practice

Lima tahun lalu saya dapat quote keren banget tentang usia 40, seperti ini: Gambar dari darlingquote.com Lalu tahun-tahun itu berlalu dan saya lupa apa yang jadi resolusi saya di ualng tahun saya ke-40 itu. Saya hanya ingat mengirimkan surat pada 40 orang yang pernah dan masih menggoreskan makna pada hidup...

Read More →

The Class of 94 and Beyond

Ilusi bahwa saya adalah Supergirl, Harley Quin, Black Widow, Queen of Wakanda patah sudah. Tanggal 25 Juni menerima hasil antigen positif. Tidak disarankan PCR sama dokter karena dia melihat riwayat orang rumah yang pada positif, “Save your money, stay at home, have fun, order as many foods as you like,...

Read More →

Domba New Zealand dan Pahlawan Perubahan Iklim

Pada suatu hari di bulan November 2016 bersama teman-teman dari tim Alzheimer Indonesia kami mendapat kesempatan untuk mengikuti konferensi di Wellington, New Zealand. Kok baru ditulis sekarang? Huft.. Seandainya kemalasan ada obatnya, saya antri beli dari sekarang. Ada banyak hal yang membuat orang mudah sekali jatuh hati pada Wellington, udaranya...

Read More →

Perjalanan ‘Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam’ Menemukan Jodohnya

Jodoh, rezeki dan maut ada di tangan Tuhan, katanya. Tapi kalau kita berharap Tuhan turun tangan untuk dua item pertama, nyesel sendiri lho ntar. Antriannya panjang, Sis. Ada tujuh milyar orang di muka bumi ini. Cover Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam Maka saya menjemput paksa jodoh tulisan saya pada...

Read More →

Defrag Pikiran dan Keinginan

Ada banyak peristiwa yang terjadi selama tahun 2020 ini, meskipun ada banyak juga yang kita harapkan seharusnya terjadi, tetapi belum kejadian. 2020 adalah tahun yang ajaib. Lulusan tahun ini sempat dibully sebagai lulusan pandemi. Yang keterima sekolah/kuliah di tempat yang diinginkan tidak segirang tahun sebelumnya, yang wisuda tahun ini apa...

Read More →

Didi Kempot, Sugeng Tindak Ma Lord

Hari ini status itu yang saya pasang di media sosial saya dengan foto Didi Kempot hitam putih dengan tulisan the Godfather of Broken Heart. Patahnya hati saya mungkin nggak sepatah teman-teman sadboys dan sadgirls lainnya. Saya tidak mengenal secara personal mas Didi, hanya pernah papasan di sebuah mal di Solo...

Read More →