merajut mimpi

karena masih ada yg nggak percaya kalau saya bisa merajut, maka saya akan membuat blog sendiri berjudul merajut mimpi. nah, sementara blognya dipersiapkan (sekalian buat jualan, hihihi) saya kasih spoiler hasil karya saya dulu ya.

ini adalah syal pertama saya, namanya syal Rani. saya memang memberi judul sebuah syal berdasarkan pada nama orang yang saya buatkan. aduh… bahasanya mulai berlibet. waktu itu syal ini saya persembahkan pada Rani sebagai kenang-kenangan karena dia resign dari FeMale Semarang dan bergabung dengan Greenpeace.

cantik kan, syalnya? eh, maksud saya… tentu saja syal ini jadi cantik karena dipakai sama Rani. hehehe…

← nyanya nari
7 things about me →

Author:

Dian adalah penulis Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam dan 8 novel serta kumpulan cerita lainnya. Peraih grant Residensi Penulis Indonesia 2019 dan She Creates Change Green Camp 2020 ini lahir tahun 1976, belajar komunikasi di Universitas Diponegoro dan STIK Semarang, lalu lanjut belajar perlindungan anak di Kriminologi UI. Dia adalah anak ke-2 dari 4 bersaudara, ibu dari Vanya Annisa Shizuka dan beberapa anak lain. Saat ini Dian menghabiskan banyak waktunya menjadi penulis lepas dan konsultan untuk isu perlindungan anak dan kekerasan berbasis gender.

  1. Merajut syal atau taplak meja lebih mudah daripada merajut cinta ya,mbak.Sekarang langka lho ada putri yang mau merajut,mereka lebih senang beli jadi di pasar atau mall
    maju terus dengan rajutannya.
    Salam

  2. hmm..mungkin itu namanya crocheting(merenda) mbak dee..klo merajut yg merajut..pake 2 tongkat, nah klo yg itu susah bgt..hehe..pengen kursus yg benar, biasanya aku bisa krn meng-uwel2 benang ..yg klo bosen ngelanjutin..trus jadi lupa caranya 😀

  3. @rina: sama2 rinaaa

    @uke: ah… sama aja. saya juga dulu sampe kejepit jarinya. tapi lama2 lancaaaarrr ayo… ayoo

    @p’dhe: iya… ayo, siapa yg mau saya rajuti cinta?

    @mb wanda: hihihi… bodohnya aku ini *pentung-pentung* ga bisa beda’in crochet sama knitting

  4. eh, itu rani temennya temenku yang sekarang lg kuliah di Albania bukan yo? *blas ra mbahas rajutane*

  5. @frozzy: kalo masang kancing, saya juga ga bisa 😉

    @dee: wah, senang bertemu dengan dian yg lain, boleh… mau pesen syal warna apa? *mata duitan*

  6. Jadi inget banyak WIP crochetting yang belum disentuh2 hehehe
    eh, itu crochet atau knit jeng?
    pengen bisa deh knitting.. susah ga ya

  7. syalnya kuran9 jelas jenks..
    tapi ba9uss.. oran9nya ju9a cantiks.. 🙂

    selamat merajut mimpi yaaa..
    sakseesss.. 🙂

    makasi suda sin99ah 🙂

  8. ehm..ehm…gimanaaa gituuu…godong waru padamu lah jeng…ayooo..rajut2an yang lain diteruskan dengan gagah, bergas…lan bianteerrrr…..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

What to Read Next

Perpus Provinsi Kalimantan Selatan yang Inspiratif

Beberapa hari lalu saya mendapatkan kesempatan untuk mengisi acara diskusi literasi di Perpustakaan Provinsi Kalimantan Selatan. Sungguh sebuah kesempatan yang sangat berharga buat saya. Awal menerima undangan ini saya pikir kena prank. Masa’ iya sih ada Perpustakaan Provinsi bikin acara seperti ini, pikir saya. Tapi rupanya ibu Kepala Dinas ini...

Read More →

Berkah Dalem

Selamat merayakan Natal teman-teman, Berkah Dalem. Biasanya kalimat itu yang saya kirimkan ke sahabat dan teman-teman saya melalui WhatsApp untuk memberikan ucapan selamat Natal. Pagi tadi saya menyegarkan kembali ingatan tentang frasa Berkah Dalem, yang menurut beberapa referensi artinya Tuhan memberkati, yang menurut sejarah diambil dari kata Deo Gratia, berkah...

Read More →

44 Years of Practice

Lima tahun lalu saya dapat quote keren banget tentang usia 40, seperti ini: Gambar dari darlingquote.com Lalu tahun-tahun itu berlalu dan saya lupa apa yang jadi resolusi saya di ualng tahun saya ke-40 itu. Saya hanya ingat mengirimkan surat pada 40 orang yang pernah dan masih menggoreskan makna pada hidup...

Read More →

The Class of 94 and Beyond

Ilusi bahwa saya adalah Supergirl, Harley Quin, Black Widow, Queen of Wakanda patah sudah. Tanggal 25 Juni menerima hasil antigen positif. Tidak disarankan PCR sama dokter karena dia melihat riwayat orang rumah yang pada positif, “Save your money, stay at home, have fun, order as many foods as you like,...

Read More →

Domba New Zealand dan Pahlawan Perubahan Iklim

Pada suatu hari di bulan November 2016 bersama teman-teman dari tim Alzheimer Indonesia kami mendapat kesempatan untuk mengikuti konferensi di Wellington, New Zealand. Kok baru ditulis sekarang? Huft.. Seandainya kemalasan ada obatnya, saya antri beli dari sekarang. Ada banyak hal yang membuat orang mudah sekali jatuh hati pada Wellington, udaranya...

Read More →

Perjalanan ‘Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam’ Menemukan Jodohnya

Jodoh, rezeki dan maut ada di tangan Tuhan, katanya. Tapi kalau kita berharap Tuhan turun tangan untuk dua item pertama, nyesel sendiri lho ntar. Antriannya panjang, Sis. Ada tujuh milyar orang di muka bumi ini. Cover Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam Maka saya menjemput paksa jodoh tulisan saya pada...

Read More →

Defrag Pikiran dan Keinginan

Ada banyak peristiwa yang terjadi selama tahun 2020 ini, meskipun ada banyak juga yang kita harapkan seharusnya terjadi, tetapi belum kejadian. 2020 adalah tahun yang ajaib. Lulusan tahun ini sempat dibully sebagai lulusan pandemi. Yang keterima sekolah/kuliah di tempat yang diinginkan tidak segirang tahun sebelumnya, yang wisuda tahun ini apa...

Read More →

Didi Kempot, Sugeng Tindak Ma Lord

Hari ini status itu yang saya pasang di media sosial saya dengan foto Didi Kempot hitam putih dengan tulisan the Godfather of Broken Heart. Patahnya hati saya mungkin nggak sepatah teman-teman sadboys dan sadgirls lainnya. Saya tidak mengenal secara personal mas Didi, hanya pernah papasan di sebuah mal di Solo...

Read More →