stand up and take action

Hari Sabtu, 17 Oktober 2009 adalah hari yang membuat perut saya semalaman sebelumnya merasa mulas, otot-otot menjadi tegang dan mengalami kesulitan tidur. Ah… itu seperti ciri-ciri orang yang sedang jatuh cinta, tapi tidak. Saya sedang luar biasa tegang menjelang event STAND UP & TAKE ACTION hari Sabtunya. Satu persatu SMS datang. Ada yang membatalkan diri karena sesuatu dan lain hal, ada yang memberi semangat dan mengkonfirmasi kalau baru saja mengirimkan sejumlah uang untuk membantu terlaksananya program. Semuanya membuat perut saya semakin teraduk.

Jam 10 pagi saya sudah beredar. Ke kantor polisi untuk mengantarkan tembusan surat ijin. Ke toko buku untuk membeli spidol yang ternyata masih kurang juga di lapangan. Lalu saya berhenti di kantor dan lagi-lagi SMS datang untuk membatalkan diri di sana-sini. Saya sampai menitik air mata. Belum sampai nangis sih. Dan senangnya punya teman yang memberi semangat. “We’ve come this far, and we ain’t gonna stop, Cur.” Gitu katanya.

Jam 3 sore, akhirnya berkumpulah sekitar 50 orang di kantor FeMale. Senang sekali rasanya. Saya lupa pada kepedihan bahwa banyak yang mengundurkan diri. Saya jadi semangat lagi. Jam 3.30 pm, kami mulai berjalan ke malioboro. Di jalan beberapa teman bergabung karena mereka datang dari luar kota. Rahma dan Rani. Thanks a bunker. Kami mulai menyebarkan informasi pada setiap orang yang bersedia mendengarkan info tentang bagaimana orang bisa terlibat dalam upaya menghentikan kemiskinan.

Kami berhasil mengumpulkan 630 tanda tangan dan komitmen mereka yang bersedia bergerak melawan pemiskinan, dan 150 orang yang bersedia berdiri saat ini juga untuk bersuara dan bertindak. Yang membanggakan adalah, hampir semua anak muda. Ada diantara mereka seorang perempuan cantik bernama Ima, dia adalah Putri Jogja. Thanks Ima for coming. Lalu yang paling tua adalah seorang nenek dari Australia. We don’t even know her before. Dia bergabung karena mendapat info dari fb. Lima atau 6 orang expat lain bergabung bersama kami. Ada yang dari Jerman, dari Australia, dan Amerika.

Jam 5.30 pm akhirnya kita berkumpul lagi semua di depan mal malioboro, membentangkan spanduk STAND UP & TAKE ACTION, bersamaan dengan kertas-kertas koran bekas yang sudah ditandatangani oleh mereka yang berkomitmen menghentikan kemiskinan dan pemiskinan. Lalu berteriaklah kita, STAND UP AND TAKE ACTION. Entah berapa kali kami meneriakkan kata-kata yang sama. Merinding saya rasanya mendengar teriakan yang sama itu. kami mengakhirinya dengan berdoa semoga ini bukan cuma aksi jalan kaki, ngobrol sama setiap orang yang mau mendengarkan dan berkomitmen, dan berteriak-teriak saja. Semoga stand up and take action adalah awal dari sebuah gerakan besar orang muda di Jogja yang akan benar-benar melakukan aksi menghentikan atau setidaknya membantu pemerintah untuk mempercepat terwujudnya kemakmuran rakyat yang sesungguhnya, yang bukan hanya tertuang di Pancasila dan UUD 45. Semoga.

Untuk felix, ayo cuuurrr… ini masih ada dana, kita bikin apa lagi???

Untuk para donatur, matur nuwun sanget. Tuhan melihat dan membalas kebaikan kalian. That’s for sure.

← STAND UP, TAKE ACTION
poligami →

Author:

Dian adalah penulis Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam dan 8 novel serta kumpulan cerita lainnya. Peraih grant Residensi Penulis Indonesia 2019 dan She Creates Change Green Camp 2020 ini lahir tahun 1976, belajar komunikasi di Universitas Diponegoro dan STIK Semarang, lalu lanjut belajar perlindungan anak di Kriminologi UI. Dia adalah anak ke-2 dari 4 bersaudara, ibu dari Vanya Annisa Shizuka dan beberapa anak lain. Saat ini Dian menghabiskan banyak waktunya menjadi penulis lepas dan konsultan untuk isu perlindungan anak dan kekerasan berbasis gender.

  1. Bravo,

    Ayo chuur kita bikin free huging event, kira2 banyak yang mau peluk aku ga ya atau dirimu. To be honest, I like working with you dian. SO much spirit and so much energy, like there is no tomorrow.

    I have so much things on my head and I don’t know who to talk with to make it true. So, lets do it bebe.

  2. Thanks Dion, it’s a pleasure working with you as well. Free Hug???
    I’d love toooo…
    Let’s share the ideas in a meeting.
    Kapan??

  3. salam sobat
    waduuuhh meriah sekali nich di depan MALIOBORO,,,
    salut dengan kerjakerasnya,,membentangkan spanduk ,
    STAND UP & TAKE ACTION.
    coba saya ada di Yogyakarta,,pasti ikutan nich,,,

    trims DIAN atas ucapan ULTAHnya ya..
    ok saya add linknya

  4. keren..keren.. moga berlanjut dan tentunya lebih lancar dan beroutput lebih positif lagi. amien..
    oh iya, ada lagu Falco judulnya VIENNA CALLING. hayo…hayo..hayo..

  5. Shantoy….
    Vienna would be change dear.
    Both of us, ok??
    We’ll share the same story as Nusa Dua, won’t we?

  6. suami ma istri hebat2. salut mbak…
    kemarin aku sudah baca n kasih koment di blognya KenAdventure.
    o iya mbak, di temoatku gantian ada yang ULTAH mbak. datang ya….

    Kaneadventure says :
    hehehe…kami bukan suami istri lagi…mas 😀
    Jadi sahabat sejati sekarang hahahaha

  7. salut…
    ternyata masih banyak orang yang mau bercapek2,terlibat
    & berjuang dalam upaya menghentikan kemiskinan ini.
    STAND UP & TAKE ACTION, tetap semangat yah?

  8. Edwin, dobleh, Oelil, Solarsedayu, tante Lisa, mas Narno, matur nuwun semangatnya.
    Semoga menjadi bara untuk menambah semangat saya dan teman-teman untuk bangkit ya…

  9. luarr biasa yaah dhek dian acaranya..selamat yaah!!!
    smg juga sukses lhoo…kita tunggu aksi2 selanjutnya…

  10. @d3pd: pagi jugaaa

    @sephtian: sudah dipasang juga

    @intan: nah, Intan ikutan free hugs tanggal 14 Februari yuwk, di UGM juga. more info aku kirim ke kamu ya 😉

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

What to Read Next

Perpus Provinsi Kalimantan Selatan yang Inspiratif

Beberapa hari lalu saya mendapatkan kesempatan untuk mengisi acara diskusi literasi di Perpustakaan Provinsi Kalimantan Selatan. Sungguh sebuah kesempatan yang sangat berharga buat saya. Awal menerima undangan ini saya pikir kena prank. Masa’ iya sih ada Perpustakaan Provinsi bikin acara seperti ini, pikir saya. Tapi rupanya ibu Kepala Dinas ini...

Read More →

Berkah Dalem

Selamat merayakan Natal teman-teman, Berkah Dalem. Biasanya kalimat itu yang saya kirimkan ke sahabat dan teman-teman saya melalui WhatsApp untuk memberikan ucapan selamat Natal. Pagi tadi saya menyegarkan kembali ingatan tentang frasa Berkah Dalem, yang menurut beberapa referensi artinya Tuhan memberkati, yang menurut sejarah diambil dari kata Deo Gratia, berkah...

Read More →

44 Years of Practice

Lima tahun lalu saya dapat quote keren banget tentang usia 40, seperti ini: Gambar dari darlingquote.com Lalu tahun-tahun itu berlalu dan saya lupa apa yang jadi resolusi saya di ualng tahun saya ke-40 itu. Saya hanya ingat mengirimkan surat pada 40 orang yang pernah dan masih menggoreskan makna pada hidup...

Read More →

The Class of 94 and Beyond

Ilusi bahwa saya adalah Supergirl, Harley Quin, Black Widow, Queen of Wakanda patah sudah. Tanggal 25 Juni menerima hasil antigen positif. Tidak disarankan PCR sama dokter karena dia melihat riwayat orang rumah yang pada positif, “Save your money, stay at home, have fun, order as many foods as you like,...

Read More →

Domba New Zealand dan Pahlawan Perubahan Iklim

Pada suatu hari di bulan November 2016 bersama teman-teman dari tim Alzheimer Indonesia kami mendapat kesempatan untuk mengikuti konferensi di Wellington, New Zealand. Kok baru ditulis sekarang? Huft.. Seandainya kemalasan ada obatnya, saya antri beli dari sekarang. Ada banyak hal yang membuat orang mudah sekali jatuh hati pada Wellington, udaranya...

Read More →

Perjalanan ‘Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam’ Menemukan Jodohnya

Jodoh, rezeki dan maut ada di tangan Tuhan, katanya. Tapi kalau kita berharap Tuhan turun tangan untuk dua item pertama, nyesel sendiri lho ntar. Antriannya panjang, Sis. Ada tujuh milyar orang di muka bumi ini. Cover Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam Maka saya menjemput paksa jodoh tulisan saya pada...

Read More →

Defrag Pikiran dan Keinginan

Ada banyak peristiwa yang terjadi selama tahun 2020 ini, meskipun ada banyak juga yang kita harapkan seharusnya terjadi, tetapi belum kejadian. 2020 adalah tahun yang ajaib. Lulusan tahun ini sempat dibully sebagai lulusan pandemi. Yang keterima sekolah/kuliah di tempat yang diinginkan tidak segirang tahun sebelumnya, yang wisuda tahun ini apa...

Read More →

Didi Kempot, Sugeng Tindak Ma Lord

Hari ini status itu yang saya pasang di media sosial saya dengan foto Didi Kempot hitam putih dengan tulisan the Godfather of Broken Heart. Patahnya hati saya mungkin nggak sepatah teman-teman sadboys dan sadgirls lainnya. Saya tidak mengenal secara personal mas Didi, hanya pernah papasan di sebuah mal di Solo...

Read More →