free hugs jogja

Saya sudah sekian abad tidak melakukan hal-hal spesial untuk diri saya sendiri atau pasangan di hari Valentine. Paling hal-hal yang saya lakukan adalah for the sake of media thingy, karena saya kerja di media. Tapi tahun ini, saya berkenalan dengan teman-teman yang luar biasa membuat saya harus meluncur jauh untuk menjadi lebih muda dari seharusnya. Jadi tahun ini, saya dengan senang hati melakukan sesuatu di hari Valentine. Judulnya adalah Free Hugs Campaign. Aha… tentunya anda pernah mendengar kampanye itu kan? Oprah pernah mengundang di penggagas kampanye ini, yang sempat di-banned di beberapa negara, karena tidak semua negara atau kota common dengan budaya ‘berpelukan’ ala teletubies. Dan kami mengalaminya. Susah ternyata menunjukkan kasih sayang dengan pelukan.

So, here we are, saya, DJ, Erny, Felix, Andrew, Ricky, Jati, Nina and her baby boy, kakak Vin, Ipong dan Nicky yang datang jauh-jauh dari negeri Inyong-inyong. Kami memulai dari pasar tumpah UGM. Berdiri setengah jam, diusir penjaga karena dikira jualan nggak jelas, lalu pindah ke trotoar. Dalam perjalanan kami berhasil bertemu teman-teman mahasiswa yang mencari uang tambahan dengan bernyanyi di Minggu pagi. Jadilah kami semakin gegap gempita. Beberapa orang mau memeluk dan dipeluk dengan senang hati, tapi lebih banyak yang lari. Hihihi…

Serombongan pengunjung dari entah Korea/Jepang/Thailand yang excited banget memeluk kami, mbak-mbak waria cantik, mas Gatotkaca, dan masih banyak lagi. Dalam perjalanan pulang, kami sempat bertemu rombongan mahasiswa ‘penyanyi’ lain lagi. Mereka memeluk kami dengan senang hati, sambil bernyanyi:

“Tinky Wingky, Dipsy, Lala, Poo… Berpelukaaaaannn”

Selamat hari Senin, anyone, mari saling menyayangi…

← kampung eco-tourism Jethak - Godean
I've got tagged →

Author:

Dian adalah penulis Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam dan 8 novel serta kumpulan cerita lainnya. Peraih grant Residensi Penulis Indonesia 2019 dan She Creates Change Green Camp 2020 ini lahir tahun 1976, belajar komunikasi di Universitas Diponegoro dan STIK Semarang, lalu lanjut belajar perlindungan anak di Kriminologi UI. Dia adalah anak ke-2 dari 4 bersaudara, ibu dari Vanya Annisa Shizuka dan beberapa anak lain. Saat ini Dian menghabiskan banyak waktunya menjadi penulis lepas dan konsultan untuk isu perlindungan anak dan kekerasan berbasis gender.

  1. hahaha,,senangnya bisa berbagi kebahagiaan,,wallaupun pada banyak yg negatif thinking tapi niat kita baek untuk memberikan pelukan secara gratisw wkwkwwk

  2. Selamat menikmati kebersamaan dalam keceriaan.. Moga hari2nya selalu menyenangkan..
    Salam hangat dan damai selalu.. 🙂

  3. @Erry: makasih jeng. betul… ada yg lari liat kita tau, hehe

    @Haryana: makasih…

    @Wempi: nakal nakal nakal!! *sentil wempi*

  4. @ucha: kalo cocok peluk cowok, kalo cewek peluk cewek. kecuali kalo ada yg mau berpelukan cowok sama cewek tapi sama-sama iklas dan gak risih, gpp sih, hehe

    @idana: sini sini… *peluk idana*

  5. @Cahya: hahahaha… tulang kepala tiganya nggak berasa kemaren

    @Eka: injih. ngayogyokarto hadiningrat dalem…

  6. waaaahh bikin gawe lagi nih mbak dian di jogja,,hehe,,coba aku disana ya pasti mau dunks ikutan (asal ga meluk cowo ma waria aja yah) hehe…
    btw mbak itu foto terakhir kok kayak foto mba dian lagi pingsan yah daripada foto berpelukan,,hihihi…

  7. @intan: loh, intan sekarang dimana to? hahaha… mau pingsan emang, gak sarapan dari pagi, meluk berbagai aroma orang belum mandi, hehe

    @ravi: *hugs jarak jauh* hhhggg… kerasa nggak??

  8. acara seperti ini memang seru

    dulu juga pernah ada acara seperti ini

    heheh cuma orang2nya kebanyakan ngibriitttt.. hihihih

  9. @decy: hahaha kirain kami aja yg ngalamin begituan, ternyata sama ya?

    @afiani: mari berpelukaaaaannn
    sama aku boleh free hugs setiap hari 🙂

    @intan: iya, akhirnya aku mengetahui letak perantauanmu say. ntar kalau udah pulang, ketemuan ya..

  10. saya tahu acara free hugs ini pas dengerin streaming female radio jogja.
    di bunderan ugm ya?
    berpelukaan….. 🙂

  11. Satu tindakan positif menyambut Valentine.. Semoga tidak dianggap sesuatu yang amoral oleh mereka yang sok moralist 🙂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

What to Read Next

Perpus Provinsi Kalimantan Selatan yang Inspiratif

Beberapa hari lalu saya mendapatkan kesempatan untuk mengisi acara diskusi literasi di Perpustakaan Provinsi Kalimantan Selatan. Sungguh sebuah kesempatan yang sangat berharga buat saya. Awal menerima undangan ini saya pikir kena prank. Masa’ iya sih ada Perpustakaan Provinsi bikin acara seperti ini, pikir saya. Tapi rupanya ibu Kepala Dinas ini...

Read More →

Berkah Dalem

Selamat merayakan Natal teman-teman, Berkah Dalem. Biasanya kalimat itu yang saya kirimkan ke sahabat dan teman-teman saya melalui WhatsApp untuk memberikan ucapan selamat Natal. Pagi tadi saya menyegarkan kembali ingatan tentang frasa Berkah Dalem, yang menurut beberapa referensi artinya Tuhan memberkati, yang menurut sejarah diambil dari kata Deo Gratia, berkah...

Read More →

44 Years of Practice

Lima tahun lalu saya dapat quote keren banget tentang usia 40, seperti ini: Gambar dari darlingquote.com Lalu tahun-tahun itu berlalu dan saya lupa apa yang jadi resolusi saya di ualng tahun saya ke-40 itu. Saya hanya ingat mengirimkan surat pada 40 orang yang pernah dan masih menggoreskan makna pada hidup...

Read More →

The Class of 94 and Beyond

Ilusi bahwa saya adalah Supergirl, Harley Quin, Black Widow, Queen of Wakanda patah sudah. Tanggal 25 Juni menerima hasil antigen positif. Tidak disarankan PCR sama dokter karena dia melihat riwayat orang rumah yang pada positif, “Save your money, stay at home, have fun, order as many foods as you like,...

Read More →

Domba New Zealand dan Pahlawan Perubahan Iklim

Pada suatu hari di bulan November 2016 bersama teman-teman dari tim Alzheimer Indonesia kami mendapat kesempatan untuk mengikuti konferensi di Wellington, New Zealand. Kok baru ditulis sekarang? Huft.. Seandainya kemalasan ada obatnya, saya antri beli dari sekarang. Ada banyak hal yang membuat orang mudah sekali jatuh hati pada Wellington, udaranya...

Read More →

Perjalanan ‘Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam’ Menemukan Jodohnya

Jodoh, rezeki dan maut ada di tangan Tuhan, katanya. Tapi kalau kita berharap Tuhan turun tangan untuk dua item pertama, nyesel sendiri lho ntar. Antriannya panjang, Sis. Ada tujuh milyar orang di muka bumi ini. Cover Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam Maka saya menjemput paksa jodoh tulisan saya pada...

Read More →

Defrag Pikiran dan Keinginan

Ada banyak peristiwa yang terjadi selama tahun 2020 ini, meskipun ada banyak juga yang kita harapkan seharusnya terjadi, tetapi belum kejadian. 2020 adalah tahun yang ajaib. Lulusan tahun ini sempat dibully sebagai lulusan pandemi. Yang keterima sekolah/kuliah di tempat yang diinginkan tidak segirang tahun sebelumnya, yang wisuda tahun ini apa...

Read More →

Didi Kempot, Sugeng Tindak Ma Lord

Hari ini status itu yang saya pasang di media sosial saya dengan foto Didi Kempot hitam putih dengan tulisan the Godfather of Broken Heart. Patahnya hati saya mungkin nggak sepatah teman-teman sadboys dan sadgirls lainnya. Saya tidak mengenal secara personal mas Didi, hanya pernah papasan di sebuah mal di Solo...

Read More →