what i learn from cats

Hya… akhirnya saya berbicara tentang kucing. Kenapa? Karena ketika lebaran kemarin, saya berinteraksi dengan kucing banyak sekali di rumah kucing. Sebenernya dari kecil, saya nggak terlalu punya banyak interaksi sama kucing, karena bapak saya nggak suka kucing. Kucing yang saya pelihara bersama teman-teman kos jaman kuliah juga berakhir nggak jelas, dan kami tangisi bersama kehilangannya.

Jadi, apa yang saya pelajari dari kucing? Ini dia:

  • Loving, caring dan cinta kebersihan, dari mana saya bisa mengambil kesimpulan loving and caring? Pernah merhatiin kucing yang suka ngendus-endus pantat kucing lain nggak? Mereka bukan penjilat seperti manusia lho, mereka itu binatang yang cinta kebersihan, maka mereka peduli sama kucing lain, gak peduli itu anaknya atau bukan. Mmm.. sekarang saya baru tahu kenapa kucing saya dulu mati, karena dua hari sekali saya mandikan. Padahal ternyata kucing punya mekanisme mandi sendiri yang cakep banget. Ya dengan menjilat itu. Fiuh… seandainya saya tahu dari dulu ya.
  • Perfect mother. Nah ini nih yang seru. Waktu di rumah kucing, ada 3 ibu kucing yang sedang melahirkan. Kucing ke-3 ini yang paling galak, dia bisa mencakar dan ngajak berantem siapa aja yang mendekat ke kandangnya. Perhatiin juga bahwa ibu kucing suka membawa anak-anaknya pindah-pindah tempat. Buat apa? Supaya aman dari pemangsa. Wow…

  • Beautiful. Aha… kalau ini no doubt. Sejak kecil saya selalu mengasosiasikan kucing dengan Cleopatra. Mungkin karena dari gambar-gambar di Asterix Obelix, saya selalu melihat Cleopatra lagi duduk sama kucing ya, maka sejak saat itu saya beranggapan kalau kucing adalah binatang yang cantik. Dan saya sudah memutuskan bahwa kucing tercantik di rumah kucing adalah: MUMU… (gambarnya ntar di paling bawah ya)

  • Cute. Coba lihat dua kucing ini. Lucu bukan. Ini tips untuk anda yang tidak terlalu suka kucing, tapi ingin bisa menikmatinya. Carilah masa-masa dimana usianya menginjak 1 – 2 bulan. Percayalah, di masa itu kukunya belum terlalu tajam, giginya masih gigi susu, sehingga kalau menggigit gak terlalu sakit, kalau ngerobek celana kita juga gak bakalan berhasil. Yang ada, lucuuuuu… aja. Nah, ini dia gambar Domba dan Dombi, kucing andalan rumah kucing saat ini. Lucu kan?
  • Fun. Kucing adalah hewan player. Ehem ehem, kalo yang miara kucing? Hehe… Maksud saya, mereka adalah penggemar bermain. Di rumah kucing ini, jangan sampai ada benda berkilau, atau berbunyi kresek-kresek jatuh ke lantai, karena begitu ada benda menarik perhatian jatuh, maka berikutnya kita akan mendengar gedebuman, suara sepak bola kucing. Seru sih… kalau kita lagi duduk di atas, kalau kita lagi di lantai, ya jangan harap mereka bakal bilang, permisiiii…

  • Proud. Mungkin proud ini mesti digabungkan sama beautiful ya. Kucing di rumah kucing yang bernama Cemplon itu, kalau minta makan halusnya minta ampun, dia cuma masang muka memelas, terus menatap dalam ke mata kita, dan bersuara pelan. Dia ini kucing paling gaya. Nggak mau dikasih makan makanan yang standard, maunya yang… emmm… mereknya saya lupa. Pokoknya beda deh. Udah gitu, nggak bisa dikasih ke tempat makanan kucing yang untuk umum. Dia maunya makan di atas kasur… Gaya ya booo…

ย 

  • Punya pendirian. Jangan pikir mentang-mentang mereka kucing, terus kastanya lebih rendah dari manusia ya? Mereka itu juga punya pendirian lho. Kalau lagi marah atau nggak suka sama kita, dimusuhin, dimusuhin bener sih. Tapi kalau suka, fiuh… manisnya. Bikin nggak tahan bo. Contohnya si Mumu idola saya ini. Di gambar atas ini adalah pose Mumu lagi musuh-musuhan sama sang pemilik. Penyebabnya apa? Menurut saya sih, karena si Mumu dikastrasi lebih cepat dari seharuanya, padahal dia belum menghasilkan anak lagi. Dan lagi, sang pemilik ini jarang menyentuh Mumu dengan penuh kasih sayang, hehe… Peace!
← family vs prosperity
right to know day →

Author:

Dian adalah penulis Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam dan 8 novel serta kumpulan cerita lainnya. Peraih grant Residensi Penulis Indonesia 2019 dan She Creates Change Green Camp 2020 ini lahir tahun 1976, belajar komunikasi di Universitas Diponegoro dan STIK Semarang, lalu lanjut belajar perlindungan anak di Kriminologi UI. Dia adalah anak ke-2 dari 4 bersaudara, ibu dari Vanya Annisa Shizuka dan beberapa anak lain. Saat ini Dian menghabiskan banyak waktunya menjadi penulis lepas dan konsultan untuk isu perlindungan anak dan kekerasan berbasis gender.

  1. Wuah, Bintang… kamu harus kenal sama rajanya kucing yang punya rumah kucing di atas. Kucingnya yg kehitung ada 70-an. Mau mau mau?

  2. mbak’e…
    ada satu alasan kenapa saya lebih memilih anjing daripada kucing:
    kucing adalah hewan paling pereeeessss sedunia!!

    perhatiin deh, kucing itu cuma bermanis2 kalau ada maunya! (makan, minum, main, dll), kalo keinginan mereka udh terpenuhi, mereka Pasti gak perduli sama kita!
    ๐Ÿ˜‰

  3. @Angel: hihihi… ngegemesin ya?

    @Husin: terima kasih ๐Ÿ™‚

    @Dina: suka kucing juga?

    @Dicky: Hahaha… berarti kamu kurang memahami perasaan kucing dan harus belajar bagaimana memperlakukan mereka dengan baik tuh ๐Ÿ™‚

  4. Wah…..mau banget, di kasih kucing tapi gimana caranya.

    Maunya yang cowok, bulunya tebal dan manis….jd kangen ama WeeBee yang meninggal karena usianya terlalu tua beberapa bulan yang lalu….

  5. Sampai sekarang masih susah suka dengan kucing.. soalnya kucing itu sombong dan ga setia.. kalo kita ga kasi makan, ga akan balik lagi ke rumah.. dulu kucing tetangga pernah lama tinggal di rumah, krena di rumah selalu dikasi makan.. tapi ya memang benar.. selain waktu makan dia pergi jalan2 dengan kucing2 lain.. hiks hiks.. yang ditinggal kesepian deh.. ๐Ÿ™

  6. BIG NO!

    Kucing tuh ibarat cowok metro-sexual yang self-centered super duper narcis, high-maintenance, tidak loyal terhadap majikan. Keluar malam malam ga tahu kemana, ngesex diluar rumah dan sangat berisik saat melakukannya, cuma balik kerumah saat pengen makan aja!!

    Yang ga setuju ma gue minggir aja! kekekeke

    Piss ah… miss u DP

  7. @Clara: Nah itu dia bedanya sama kucing di rumah kucing. Kucing-kucing itu sama sekali nggak boleh keluar rumah. Ntar makan sembarangan aja… kasihan kan?

    @Papa DJ: Hahaha… sesama kucing dilarang berisik!!! Miss you too ๐Ÿ™‚

  8. Kucing oh kucing… Meskipun cuman kucing kampung tapi lumayan nguras pendapatan buat makanannya. Itung2 belajar deh sebelum melihara siberian husky.. hehehe

  9. kucing memang binatang yang menggemaskan
    pacar sya punya kucing,
    bner2 d syang banget, d peluk2 lah, d cium2 lah…
    saya aja mpe iri sma tuh kucing

  10. mba dian lucu banget kucingnya cantiiiik
    aku tapi ga bisa deket2 kucing karena alergi bulunya bisa kambuh asmaku
    (asmara) hihihi

  11. @Joe: enak ya? In a way, bikin stres agak reda ๐Ÿ™‚

    @Shantoy: wah, Siberian Husky? Mahal kayaknya ya bo…

    @Beni: hehehe.. sama, saya juga suka cemburu

    @Julie: wah, sembuhin dulu asmanya, Julie ๐Ÿ™‚

  12. hooo.hoo.ho Kucing klo masuk rumah pasti langsung dilempar sandal. Kuncing itu adalah contoh tipe ketidak setiaan, tidak loyalitas, pemalas dan penjilat. Coba lihat itu Tom and Jerry.

  13. suka bgt godain kucing ma sesuatu terus d ikat ma benang atau tali ,.. terus s kucing kejar2 itu barangnya ,… ha ha ha lucu ,… di antara semua binatang , paling suka ma kucing untuk di pelihara , g tau kucingku masih hidup g ya,….

  14. duh..duh…
    mba Dian…gimana dooooong…
    Biar dibilang lucu kayak apa juga…
    tetep aja gak sukaaaaa…
    Suka geliiiiii…

    *Kayla udah ngerayu sampai gimana pun minta piara kucing tetep daku tolak dengan kejam…hihihi…*

  15. denuzz gak terlalu suka kucing nih …
    hanya karena satu alasan … kucing sering eek sembarangan … dan baunya itu loh gak nahaaaan … huh ๐Ÿ™

    ~~~ Salam BURUNG HANTU ~~~

  16. wah… kucingnya cantik banget ๐Ÿ˜€
    kucing ibu saya, waktu umurnya masih beberapa bulan pintar banget, pipis n ee-nya di wc. Pas udah gede… pipisna nyemprot2 sembarangan deh… ๐Ÿ™

  17. saya salah satu orang yg suka sama kucing…
    tapi sampe sekrang blm pernah bisa memiliki kucing Angora ato persia….. *lagi ambisi hehehehe

    salam, ^_^

  18. yaaaa ampuuunn lucu-lucu banget..
    aku suka kucing tapi blum perna melihara…
    aku pasti suka yang bulunya pirang kalo boleh milih hehehe..
    nb: ikut berduka atas kematian kucingnya yang dulu ๐Ÿ˜€

  19. main lagi… kucing itu lucu banget. saya setuju.

    saya suka kucing, tapi nggak suka nggendong karena bulunya bisa kemana2.
    saya suka kucing, tapi nggak suka kalau mereka ada pas kita makan. pasti minta2.

  20. Kucing itu susah diatur dan tukang tidur.
    Tapi aku suka, kalo gak gimana dulu aku bisa tidur sekamar selama 1 tahun. I miss my Cello – mirip dengan yg di foto.

  21. wah kucing yang disini bersih2 dan lucu2 yah…imutt banget mba dian, jadi inget suami yang minta ijin buat piara kucing tapi ga pernah aku bolehin..hehe, takut ga bisa ngerawatnya,
    tapi pergi ke rumah kucing kayaknya jadi solusi buat suamiku kali ya, bisa main sama kucing lucu2 sepuasnya..

    btw tu rumah kucingnya di jogja mba?ap d jakarta? tepatnya posisi dimana?pengen deh sekali2 kesana, hehe

  22. Sayangnya saya udah nggak di rumah kucing itu lagi, Intan. And you know what? Sekarang kucingnya jadi 127. Amazing… or… amusing ya sebenernya?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

What to Read Next

Perpus Provinsi Kalimantan Selatan yang Inspiratif

Beberapa hari lalu saya mendapatkan kesempatan untuk mengisi acara diskusi literasi di Perpustakaan Provinsi Kalimantan Selatan. Sungguh sebuah kesempatan yang sangat berharga buat saya. Awal menerima undangan ini saya pikir kena prank. Masaโ€™ iya sih ada Perpustakaan Provinsi bikin acara seperti ini, pikir saya. Tapi rupanya ibu Kepala Dinas ini...

Read More →

Berkah Dalem

Selamat merayakan Natal teman-teman, Berkah Dalem. Biasanya kalimat itu yang saya kirimkan ke sahabat dan teman-teman saya melalui WhatsApp untuk memberikan ucapan selamat Natal. Pagi tadi saya menyegarkan kembali ingatan tentang frasa Berkah Dalem, yang menurut beberapa referensi artinya Tuhan memberkati, yang menurut sejarah diambil dari kata Deo Gratia, berkah...

Read More →

44 Years of Practice

Lima tahun lalu saya dapat quote keren banget tentang usia 40, seperti ini: Gambar dari darlingquote.com Lalu tahun-tahun itu berlalu dan saya lupa apa yang jadi resolusi saya di ualng tahun saya ke-40 itu. Saya hanya ingat mengirimkan surat pada 40 orang yang pernah dan masih menggoreskan makna pada hidup...

Read More →

The Class of 94 and Beyond

Ilusi bahwa saya adalah Supergirl, Harley Quin, Black Widow, Queen of Wakanda patah sudah. Tanggal 25 Juni menerima hasil antigen positif. Tidak disarankan PCR sama dokter karena dia melihat riwayat orang rumah yang pada positif, โ€œSave your money, stay at home, have fun, order as many foods as you like,...

Read More →

Domba New Zealand dan Pahlawan Perubahan Iklim

Pada suatu hari di bulan November 2016 bersama teman-teman dari tim Alzheimer Indonesia kami mendapat kesempatan untuk mengikuti konferensi di Wellington, New Zealand. Kok baru ditulis sekarang? Huft.. Seandainya kemalasan ada obatnya, saya antri beli dari sekarang. Ada banyak hal yang membuat orang mudah sekali jatuh hati pada Wellington, udaranya...

Read More →

Perjalanan ‘Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam’ Menemukan Jodohnya

Jodoh, rezeki dan maut ada di tangan Tuhan, katanya. Tapi kalau kita berharap Tuhan turun tangan untuk dua item pertama, nyesel sendiri lho ntar. Antriannya panjang, Sis. Ada tujuh milyar orang di muka bumi ini. Cover Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam Maka saya menjemput paksa jodoh tulisan saya pada...

Read More →

Defrag Pikiran dan Keinginan

Ada banyak peristiwa yang terjadi selama tahun 2020 ini, meskipun ada banyak juga yang kita harapkan seharusnya terjadi, tetapi belum kejadian. 2020 adalah tahun yang ajaib. Lulusan tahun ini sempat dibully sebagai lulusan pandemi. Yang keterima sekolah/kuliah di tempat yang diinginkan tidak segirang tahun sebelumnya, yang wisuda tahun ini apa...

Read More →

Didi Kempot, Sugeng Tindak Ma Lord

Hari ini status itu yang saya pasang di media sosial saya dengan foto Didi Kempot hitam putih dengan tulisan the Godfather of Broken Heart. Patahnya hati saya mungkin nggak sepatah teman-teman sadboys dan sadgirls lainnya. Saya tidak mengenal secara personal mas Didi, hanya pernah papasan di sebuah mal di Solo...

Read More →