Iklan radio, Zonder Gambar, Ora Hambar

Ketika membaca judul Warung Iklan edisi ini, Iklan Radio: Zonder Gambar Ora Hambar, yang pertama kali terpikirkan adalah, audience radio memang tidak punya mata. Atau kalau toh punya indra pelihat, maka indra pelihat itu tetaplah berbentuk telinga. Artinya, pekerjaan yang berhubungan dengan dunia radio ini dituntut untuk bekerja ekstra kuat di sisi audio. Ya iyalah, sejak kapan radio mengeluarkan gambar atau tulisan?

Pada dasarnya semua iklan adalah sama, tujuannya menjual sesuatu. Sesuatu tersebut bisa berupa barang, jasa, pengetahuan atau perubahan perilaku. Pastikan bahwa apapun bentuk iklan anda di radio, selalu mengacu pada tujuan dari iklan itu sendiri.
Biasanya untuk orang yang baru terjun dalam dunia periklanan radio, akan selalu terbentur pada hal-hal seperti, terbatasnya ruang gerak, karena media yang hanya mengeksplorasi audio saja, pendengar yang tidak focus, karena sampai saat ini radio memang masih merupakan media sekunder, dimana pendengarnya bukanlah orang yang secara khusus menyediakan waktu untuk mendengarkan radio. Orang mendengarkan radio biasanya sambil mengerjakan pekerjaan lain.
Tapi dibalik kelemahan-kelemahan radio yang disebutkan, ada beberapa keuntungan lain yang bisa dieksplor dari dunia radio ini. Keunggulan tersebut antara lain:
o bersifat personal
o lebih imajinatif
o murah produksi, murah biaya tayang
o memilik penggemar yang sangat loyal
o demografi tertentu
o target audience-nya sangat spesifik
o lebih bebas untuk berkreasi

ide vs. eksekusi

Benturan lain yang biasa ditemui oleh penulis naskah iklan radio adalah pada saat akan mengeksekusi sebuah ide. Keterbatasan media sering kali menjadi alasan utamanya. Tapi ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh seorang copywriter untuk radio ad ini.

Ide
Yang pertama kali harus dilakukan oleh copywriter adalah, menyepakati ide. Artinya, seorang copywriter atau satu tim penulis iklan radio, sebelum menulis iklan radio, haruslah membuat kesepakatan akan sebuah ide. Ide sebuah iklan sebaiknya adalah tunggal (single minded) karena karakteristik media radio tidak efektif untuk menyampaikan ide yang terlalu banyak. Pendengar hanya mendengarkan konten selain lagu paling lama 2 menit. Bahkan banyak yang lebih ekstrim, ketika detik kedua konten – selain lagu – tidak menarik perhatiannya, maka tanpa beban pendengar akan mengganti ke chanel radio lain. Begitu pendengar berpindah ke radio lain, maka jangan harap dia akan kembali ke radio sebelumnya, karena sering kali ditemui pendengar radio bahkan tidak mengenal radio apa yang sedang didengarkannya. Itu artinya, membuat iklan radio yang tidak menarik, sama dengan membuat pendengar meninggalkan radio kita.
Ide adalah sesuatu yang bersifat jenerik. Semua radio memiliki ide yang kurang lebih sama. Pe er terbesar copywriter adalah untuk membuat ide yang terlempar dari radionya menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih untuk pendengar. Nilai lebih itu bisa berupa pengetahuan baru, hiburan (lucu, menyenangkan, menampilkan tokoh terkenal, memberikan hadiah, dsb).

Skrip/ naskah
Berikutnya, ketika sudah mulai menumpahkan ide ke skrip, harus terus diingat di kepala penulis skrip iklan radio, bahwa skrip yang baik adalah skrip yang relevan untuk pendengar. Ada beberapa pertanyaan yang harus terus menerus ditanyakan oleh pembuat skrip iklan radio, sebelum naskah tersebut direkam menjadi bentuk audio. Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah:
– relevan atau tidak untuk pendengar
– memiliki nilai manfaat atau tidak untuk pendengar, dan
– apakah iklan tersebut jika sudah dirubah dalam bentuk audio, akan menjadi sesuatu yang bisa menjadi pergunjingan pendengar atau tidak.
Relevan artinya jelas, sesuai dengan target audience. Memiliki nilai manfaat atau tidak untuk pendengar, artinya apakah iklan tersebut cukup memberikan informasi, hiburan, konfirmasi, dan sebagainya. Bisa dipergunjingkan atau tidak. jika iklan radio dibuat tanpa greget, maka hampir bisa dipastikan bahwa efeknya juga tidak akan kuat di telinga pendengar. Karena membuat iklan radio adalah sebuah upaya mencuri perhatian pendengar dari kegiatan utamanya.
Iklan yang bisa dipergunjingkan adalah iklan yang out of the box. Tidak biasa. Tidak pasaran. Breaking the rule.

Eksekusi
Eksekusi iklan radio bukanlah hal yang mudah. Skrip yang bagus tidak menjamin bahwa iklan akan menjadi sempurna karena skrip ini harus diubah menjadi bentuk yang semata-mata dinilai orang dari kualitas audionya.
Pada saat melakukan voice over, penulis naskah idealnya ikut menentukan siapa saja yang menjadi talent atau pengisi suara iklan tersebut. Penulis naskah adalah satu-satunya orang yang memahami dan memiliki gambaran tentang bagaimana naskahnya akan dieksekusi. Pemilihan talent yang salah akan membuat iklan tidak sesuai dengan gambaran penulis naskah.
Setelah dilakukan voice over, operator produksi juga harusnya mendapatkan brief yang cukup dari penulis naskah. Brief ini meliputi, suasana seperti apa yang akan dibangun oleh penulis naskah. Pembangunan suasana ini akan lebih kaya dengan menambahkan sound efect dan musik di samping voice over talent itu sendiri. Bahkan sering kali sound efect dan musiklah yang memiliki porsi lebih banyak masuk ke telinga pendengar, dibandingkan voice overnya sendiri.

Jangan takut mengganti
Setelah sebuah iklan mendapatkan persetujuan untuk ditayangkan, jangan segan-segan untuk mengecek dampaknya pada pendengar. Cara mengeceknya bisa dilakukan pada orang lain di dalam studio yang tidak terlibat dalam pembuatan iklan. Tanyakan pada mereka apa yang tergambar di kepala, ketika mendengar iklan tersebut muncul dari radio. Kalau gambaran mereka tidak sesuai dengan harapan penulis naskah, gak usah panih. Jangan segan-segan untuk merevisi atau bahkan mengganti iklan tersebut.
Ingat bahwa kekuatan radio adalah yang memiliki theater of mind. Jika film yang terputar di kepala pendengar tidak sesuai dengan film yang dibayangkan oleh penulis naskah, maka artinya pesan yang ingin disampaikan tidak tercapai.
Coba temukan cara lain untuk menyampaikan pesan tersebut.

Selamat mencoba!
Untuk PlayOn

← kebangkitan nasional ala dian-okta
ulat dan pohon bunga matahari →

Author:

Dian adalah penulis Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam dan 8 novel serta kumpulan cerita lainnya. Peraih grant Residensi Penulis Indonesia 2019 dan She Creates Change Green Camp 2020 ini lahir tahun 1976, belajar komunikasi di Universitas Diponegoro dan STIK Semarang, lalu lanjut belajar perlindungan anak di Kriminologi UI. Dia adalah anak ke-2 dari 4 bersaudara, ibu dari Vanya Annisa Shizuka dan beberapa anak lain. Saat ini Dian menghabiskan banyak waktunya menjadi penulis lepas dan konsultan untuk isu perlindungan anak dan kekerasan berbasis gender.

  1. Terimakasih untuk artikelnya yang ini…
    “it was great”
    jadi dengan berbangga hati saya akan membajak artikel ini dan membagikannya (eits, dilarang protes pembajakan untuk kepentingan pendidikan masih diperbolehkan)
    Nuwun…

  2. Nah… ini pan artikel yang emang ane siapin buat PlayOn, kutuuuu…
    Tapi silahkan diambil, selama menyebutkan sumber yang jelas ini. Jelas ngaco maksudnya..
    Peace!

  3. 01. Ingat, prinsip2 A.I.D.A
    02. Ingat, Filosofi beriklan di radio, selain MURAH.
    03. Ingat, idealnya Script Writer bekerja berdasarkan
    Breifing Client yg diserahkan Marketing Dept.
    04. Ingat ada 12 jenis iklan, yang eksekusi berbeda-
    beda.
    05. Ingat perlunya sentuhan Art
    06. Ingat, durasi (ada macam2 durasi)

    “Wes..hewes…hewes…hewes…bablas angine”(ini contoh iklan yg bagus, meski sdh tdk ditayangkan, tapi masih melekat pada banyak benak orang)

    Keren deh paper nya. Salam dr Jogja.

  4. hi, minta email anda. karangan anda ingin saya sertakan dalam publikasi pelajaran bahasa indonesia untuk penutur asing. minta ijin ya? tolong email Laura.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

What to Read Next

Perpus Provinsi Kalimantan Selatan yang Inspiratif

Beberapa hari lalu saya mendapatkan kesempatan untuk mengisi acara diskusi literasi di Perpustakaan Provinsi Kalimantan Selatan. Sungguh sebuah kesempatan yang sangat berharga buat saya. Awal menerima undangan ini saya pikir kena prank. Masa’ iya sih ada Perpustakaan Provinsi bikin acara seperti ini, pikir saya. Tapi rupanya ibu Kepala Dinas ini...

Read More →

Berkah Dalem

Selamat merayakan Natal teman-teman, Berkah Dalem. Biasanya kalimat itu yang saya kirimkan ke sahabat dan teman-teman saya melalui WhatsApp untuk memberikan ucapan selamat Natal. Pagi tadi saya menyegarkan kembali ingatan tentang frasa Berkah Dalem, yang menurut beberapa referensi artinya Tuhan memberkati, yang menurut sejarah diambil dari kata Deo Gratia, berkah...

Read More →

44 Years of Practice

Lima tahun lalu saya dapat quote keren banget tentang usia 40, seperti ini: Gambar dari darlingquote.com Lalu tahun-tahun itu berlalu dan saya lupa apa yang jadi resolusi saya di ualng tahun saya ke-40 itu. Saya hanya ingat mengirimkan surat pada 40 orang yang pernah dan masih menggoreskan makna pada hidup...

Read More →

The Class of 94 and Beyond

Ilusi bahwa saya adalah Supergirl, Harley Quin, Black Widow, Queen of Wakanda patah sudah. Tanggal 25 Juni menerima hasil antigen positif. Tidak disarankan PCR sama dokter karena dia melihat riwayat orang rumah yang pada positif, “Save your money, stay at home, have fun, order as many foods as you like,...

Read More →

Domba New Zealand dan Pahlawan Perubahan Iklim

Pada suatu hari di bulan November 2016 bersama teman-teman dari tim Alzheimer Indonesia kami mendapat kesempatan untuk mengikuti konferensi di Wellington, New Zealand. Kok baru ditulis sekarang? Huft.. Seandainya kemalasan ada obatnya, saya antri beli dari sekarang. Ada banyak hal yang membuat orang mudah sekali jatuh hati pada Wellington, udaranya...

Read More →

Perjalanan ‘Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam’ Menemukan Jodohnya

Jodoh, rezeki dan maut ada di tangan Tuhan, katanya. Tapi kalau kita berharap Tuhan turun tangan untuk dua item pertama, nyesel sendiri lho ntar. Antriannya panjang, Sis. Ada tujuh milyar orang di muka bumi ini. Cover Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam Maka saya menjemput paksa jodoh tulisan saya pada...

Read More →

Defrag Pikiran dan Keinginan

Ada banyak peristiwa yang terjadi selama tahun 2020 ini, meskipun ada banyak juga yang kita harapkan seharusnya terjadi, tetapi belum kejadian. 2020 adalah tahun yang ajaib. Lulusan tahun ini sempat dibully sebagai lulusan pandemi. Yang keterima sekolah/kuliah di tempat yang diinginkan tidak segirang tahun sebelumnya, yang wisuda tahun ini apa...

Read More →

Didi Kempot, Sugeng Tindak Ma Lord

Hari ini status itu yang saya pasang di media sosial saya dengan foto Didi Kempot hitam putih dengan tulisan the Godfather of Broken Heart. Patahnya hati saya mungkin nggak sepatah teman-teman sadboys dan sadgirls lainnya. Saya tidak mengenal secara personal mas Didi, hanya pernah papasan di sebuah mal di Solo...

Read More →