mirip = jodoh??

Hihi, pernah denger kan seseorang bilang kamu mirip sama pasangan kamu? Mmm… pasti kalo lagi cinta-cintanya bakalan bilang, “Amiiinnn…” dengan jumawa. Iya kan? Tapi bayangkan kalau lagi marah-marahan. “Hih, gue? Mirip sama dia? Dari mananya? Dilihat pake sedotan dari ujung monas baru bener kali.” sambil mulutnya miring-miring kayak pemain sinetron Indonesia. Apa lagi kalau dibilang mirip sama orang yang nggak kita senengin. Whyaaa… bisa pecah rasanya isi kepala.

Emang sih, pernah denger, katanya orang kalau mirip itu jodoh. Misalnya, bapak dan ibuku yang semakin ke sini emang semakin mirip. Terus, ada lagi, dulu waktu aku masih kelas 2 SD pernah dengan lugunya nanya sama temenku, namanya Reny. ”Ren, bapak sama ibu kamu itu kakak adik ya?” Hihi… bahkan sepupuku atau entah siapa gitu aku lupa, waktu kecil berpikir kalau suami istri adalah kakak adik. Kalau bukan kakak adik nggak boleh jadi suami istri. Tuh, kan? Bukan aku sendiri yang naif. Mungkin itu karena banyak pasangan suami istri di masa kecilku yang mukanya mirip. Sementara belakangan ini banyak pasangan yang mukanya nggak mirip sama sekali. Makanya angka perceraian tinggi. ? ngga ada hubungannya sama sekali ya?

Aku sendiri pernah dua kali dibilang mirip sama mantan-mantan pacar. Yang pertama jaman SMA dulu. Namanya Ari. Wuiihhh… senengnya kalo ada yang bilang kami mirip. Sayangnya ternyata kami nggak berjodoh. Dia sudah menikah dan istrinya luar biasa cantik, anak-anaknya juga sehat. Semacam gambaran keluarga berencana di jaman pak Harto lah. Lalu mantan pacar berikutnya pernah ada yang dibilang mirip juga. Sampe sekarang sih, kami berdua belum menikah (lagi). Tapi dia punya pacar. Bahaya kalau ternyata kami berdua berjodoh. Karena kemiripannya terlalu banyak. Nanti dikira aku terlalu narsis dan mencintai pantulan diriku sendiri padanya.

Nah, sekarang kita sampai pada inti pembicaraan. Lho, dari tadi belum to?
Beberapa minggu lalu di dalam bis Joglosemar, ada seorang ibu yang anaknya lucu-lucu banget. All the time mereka ngomong dan jalan-jalan sampe ke depan. Karena kebetulan aku duduk di depan sendiri, maka kutawari si 2 tahun untuk kupangku. Dia menolak, dia Cuma mau jalan dan menuding-nuding mobil di depannya, “Jeep papa… jeep papa…” gitu terus. Terus si mama, mungkin karena terharu aku begitu ramah, sementara yang lain menunjukkan raut muka terganggu, maka dia mencoba memberikan komplimen, “Tante cantik ya, mirip sama TJ extravaganza.” Oh, tentu saja aku berterima kasih padanya. Tapi I really had no idea about TJ. TJ is dark for me at that time. Malamnya dong, dengan semangat purba, mencari sosok TJ di extravaganza. Dan… terereeeet tereeeettt… ketemulah si ’cantik’ TJ ini.
Hihh… si ibu itu gimana sih??? DAri mana miripnya?? Aku sampai harus bercermin berkali-kali. Kan cantikan TJ… Lagian aku nggak latah!! Ah…. aku langsung mencari seribu satu alasan agar nggak mirip sama dia. Hahaha… jadi beneran ketawa sendiri. Dan mulai saat itu aku menjadikan TJ sebagai salah satu sosok idolaku. Aku bahkan berniat ikutan Dream Girls Competition dengan mengambil tema sinden. Hihihi…Sayang, nggak ketemu muka TJ pas lagi close up sendirian. Jadi nggak bisa ngebandingin deh.

 

Setelah itu, merunut masa SMA. Dulu temen-temen suka bilang aku mirip Nurul Arifin. Hhhmmm… aku belum menemukan dimana letak miripnya. Karena belakangan aku kenal sama kakak dan adik iparnya Nurul, Claire dan mbak Ning, dan diantara mereka, sama sekali nggak ada yang bilang aku mirip Nurul. Lalu sebulanan yang lalu Yolie dan Novie, teman-teman SMA yang kutemukan kembali di facebook memaksaku untuk mengakui kemiripanku dengan Meg Ryan. Ah, tentu saja aku tersanjung. Tapi masalahnya, seandainya ada orang yang kenal personally sama Meg Ryan dan aku, mungkin nggak ya dia bilang, “Eh, Meg, lu ama Dian semacam pinang dibelah dua ya?” Mungkin nggak? Kalau aku sih lebih suka dibilang mirip Jodie Foster atau Sharon Stone atau Leisha Haley. Mmmhhh… itu memang agak berlebihan. Coba saja lihat mereka,


Katanya, di dunia ini kita punya setidaknya 3 kembaran. Sekarang mari kita berandai-andai, selain pasangan kita, selain keluarga yang emang sangat mungkin mirip, siapa sih orang yang sering dibilang mirip sama kita. Terus, itu artinya kita jodoh sama mereka? Hihi… kesimpulan yang bodoh..

← soulmate
*&&%^#%$@(*%@ →

Author:

Dian adalah penulis Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam dan 8 novel serta kumpulan cerita lainnya. Peraih grant Residensi Penulis Indonesia 2019 dan She Creates Change Green Camp 2020 ini lahir tahun 1976, belajar komunikasi di Universitas Diponegoro dan STIK Semarang, lalu lanjut belajar perlindungan anak di Kriminologi UI. Dia adalah anak ke-2 dari 4 bersaudara, ibu dari Vanya Annisa Shizuka dan beberapa anak lain. Saat ini Dian menghabiskan banyak waktunya menjadi penulis lepas dan konsultan untuk isu perlindungan anak dan kekerasan berbasis gender.

  1. kalo sekarang yang lagi mirip ma aku, adalah QQ 8-} kalo sama MasDa yang membuat kita mirip adalah sifatnya, heheh makanya kita jodoh B-)

  2. Jujur, setiap kali liat THe Ellen Degeneres show, aku selalu melihat ada kemiripan diantara kalian. Hingga akhirnya kemarin aku satu ruangan denganmu dan Mbak Ellen (atau Mas?), barulah aku sadar akan kekhilafanku…

    Mungkin kamu jamannya SMA dulu suka tampil buka-bukaan, kali.. Makanya disandingkan dengan Nurul Arifin dan Sharon Stone… *kaburrr*

  3. @jengipee: amiennnn…

    @mas ganteng: Ellen sama aku mirip?? I really wish. Dia keren banget menurutku. Mungkin karena aku penggemar film-film Dono ya, jadi mirip sama Nurul. hehe

  4. Jika sering bersama, sehati, seperahu, dan sepenanggungan memang lama-lama bisa mirip,Ini saya buktikan : dulu saya dan suami saya jauh berbeda tetapi setelah menikah, kami sering pakai baju sama, selerapun kadang disama-samain, dan kesukaan yang sama eh lama-lama yo koq mirip, kata orang senyumku juga sama dengan suami, itulah persamaan peri laku yang datang kemudian, ada baiknya berarti ketika memutuskan sudah sepakat untuk satu hati, maka dari itulah sampai sekarang saya masih enjoj. Okay Sukses untuk anda.

    Regards, agnessekar.wordpress.com

  5. Hohoho, maybe yes maybe no

    Sabar aja non kalo dipanggil diancuk…

    hehehe 😀

    terimakasih atas kunjungannya 😛

    salam Kenal

  6. kalo mirip = jodoh aq ga setuju, itu mungkin hanya kebetulan, sebagian besar pasangan suami istri itu justru ga mirip lho….

  7. @agnes: thanks for come by

    @deadyrizky: berharap aja kembarannya kayak bretpit

    @idham: hayooo… pasti kamu nggak mirip sama pacar kamu kan?

    @ariel: aku mirip angelina jolie, gimana nih?

  8. huhu.. aku malah putuss tuss sama pacar ku dolo yg kata orang2 kami mirip 🙁
    mirip2 gag mirip klu mmg blm jodoh yaaaahh…

  9. lha dulu itu pas kamu telpon aku tiap malam, tak pikir kamu mau purposing me to get married owk…
    jebule orak ik, jebule mung arep melindungi kekasih hatinya, kwakakakaka

  10. mirip sama mantan2 pacar?? ah itu kalimat sdh mengcounter judul.. artinya mirip gak selamanya jodoh kan?? mantan-mantan pula… wakksssssss… (kalu mantannya cuma satu sih oke..artinya bisa jadi sekarang jadi pasangan tetap toh??) hehe

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

What to Read Next

Perpus Provinsi Kalimantan Selatan yang Inspiratif

Beberapa hari lalu saya mendapatkan kesempatan untuk mengisi acara diskusi literasi di Perpustakaan Provinsi Kalimantan Selatan. Sungguh sebuah kesempatan yang sangat berharga buat saya. Awal menerima undangan ini saya pikir kena prank. Masa’ iya sih ada Perpustakaan Provinsi bikin acara seperti ini, pikir saya. Tapi rupanya ibu Kepala Dinas ini...

Read More →

Berkah Dalem

Selamat merayakan Natal teman-teman, Berkah Dalem. Biasanya kalimat itu yang saya kirimkan ke sahabat dan teman-teman saya melalui WhatsApp untuk memberikan ucapan selamat Natal. Pagi tadi saya menyegarkan kembali ingatan tentang frasa Berkah Dalem, yang menurut beberapa referensi artinya Tuhan memberkati, yang menurut sejarah diambil dari kata Deo Gratia, berkah...

Read More →

44 Years of Practice

Lima tahun lalu saya dapat quote keren banget tentang usia 40, seperti ini: Gambar dari darlingquote.com Lalu tahun-tahun itu berlalu dan saya lupa apa yang jadi resolusi saya di ualng tahun saya ke-40 itu. Saya hanya ingat mengirimkan surat pada 40 orang yang pernah dan masih menggoreskan makna pada hidup...

Read More →

The Class of 94 and Beyond

Ilusi bahwa saya adalah Supergirl, Harley Quin, Black Widow, Queen of Wakanda patah sudah. Tanggal 25 Juni menerima hasil antigen positif. Tidak disarankan PCR sama dokter karena dia melihat riwayat orang rumah yang pada positif, “Save your money, stay at home, have fun, order as many foods as you like,...

Read More →

Domba New Zealand dan Pahlawan Perubahan Iklim

Pada suatu hari di bulan November 2016 bersama teman-teman dari tim Alzheimer Indonesia kami mendapat kesempatan untuk mengikuti konferensi di Wellington, New Zealand. Kok baru ditulis sekarang? Huft.. Seandainya kemalasan ada obatnya, saya antri beli dari sekarang. Ada banyak hal yang membuat orang mudah sekali jatuh hati pada Wellington, udaranya...

Read More →

Perjalanan ‘Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam’ Menemukan Jodohnya

Jodoh, rezeki dan maut ada di tangan Tuhan, katanya. Tapi kalau kita berharap Tuhan turun tangan untuk dua item pertama, nyesel sendiri lho ntar. Antriannya panjang, Sis. Ada tujuh milyar orang di muka bumi ini. Cover Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam Maka saya menjemput paksa jodoh tulisan saya pada...

Read More →

Defrag Pikiran dan Keinginan

Ada banyak peristiwa yang terjadi selama tahun 2020 ini, meskipun ada banyak juga yang kita harapkan seharusnya terjadi, tetapi belum kejadian. 2020 adalah tahun yang ajaib. Lulusan tahun ini sempat dibully sebagai lulusan pandemi. Yang keterima sekolah/kuliah di tempat yang diinginkan tidak segirang tahun sebelumnya, yang wisuda tahun ini apa...

Read More →

Didi Kempot, Sugeng Tindak Ma Lord

Hari ini status itu yang saya pasang di media sosial saya dengan foto Didi Kempot hitam putih dengan tulisan the Godfather of Broken Heart. Patahnya hati saya mungkin nggak sepatah teman-teman sadboys dan sadgirls lainnya. Saya tidak mengenal secara personal mas Didi, hanya pernah papasan di sebuah mal di Solo...

Read More →