bee

Lebah?
Bukan

Tapi dia memang terus berdengung di kepalaku. Suaranya nyaring membangunkan malamku. Meramaikan siangku.

 

Mengganggu?
Tidak

Dia hanya mengusik kupu-kupu di rongga perutku. Mengaduknya seperti adonan udara, air dan jiwa.

Apa katanya?

Aku akan menjagamu dari ujung kaki sampai kepala. Aku menyayangimu.

Percaya?

Ini pinjaman dari semesta. Seluruh dunia adalah kumpulan kesementaraan. Tapi tidak semua orang beruntung sepertiku. Jadi, kunikmati saja. Aku menengadah, lalu dia yang jatuh ke tanganku. Dan dia bukan belenggu.

Bahagia?

Tidak kau lihat semu di wajahku?

Lalu mau kemana?

Langkahku tidak berubah. Masih dengan impian dan cita-cita yang sama. Bahkan sekarang jadi lebih berwarna, karena ada BEE.

Β Kota Baru, pagi 14 Oktober 2009

gambar diperoleh di sini

← sewindu anakku
STAND UP, TAKE ACTION →

Author:

Dian adalah penulis Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam dan 8 novel serta kumpulan cerita lainnya. Peraih grant Residensi Penulis Indonesia 2019 dan She Creates Change Green Camp 2020 ini lahir tahun 1976, belajar komunikasi di Universitas Diponegoro dan STIK Semarang, lalu lanjut belajar perlindungan anak di Kriminologi UI. Dia adalah anak ke-2 dari 4 bersaudara, ibu dari Vanya Annisa Shizuka dan beberapa anak lain. Saat ini Dian menghabiskan banyak waktunya menjadi penulis lepas dan konsultan untuk isu perlindungan anak dan kekerasan berbasis gender.

  1. y ichh bA6yus B4n6etzzzzzzzz…
    kalo saya bukan i love bee, tapi i love miyabi πŸ˜€
    mi

    uhuk..uhuk..kamu..uhuk..berasa muda kembali ya? ..uhuk..ah batuk nih

  2. Ngabsen hadiiir….

    Konon katanya, semakin berkualitas puisinya semakin sulit mahaminya… mungkin karena maknanya tersimpan begitu dalam… πŸ™‚

    Btw, puisinya bagus kok jeng… bangeetzzz… πŸ™‚

  3. di beranda facebookku, di sorotan, tertulis Dian Purnomo mengganti statusnya dari ‘lajang’ menjadi ‘berpacaran’. bee? akeh tunggale. aku manggil hubby jg bee, dari habeebee atau dari abee….cari panggilan yang laen ngapah? misalnya Kas…

  4. kuwi sing jare nganggep dirimu ‘pujaan hatiku’ nulis komene karo kemropok…jelas terlihat dari batuknya…jg bathuknya…. *NGUAKAKAKAKAKAKAK*

    *tanggapan Dyermaker
    Ora yooo…Hatiku gembira dan ikut bahagia kok. bwahahahahaha.
    kalo kemropok, statusnya blog ini udah bukan dibajak lagi, tapi dihancurkan. bwahahaha.

  5. matur nuwun, matur nuwun sederek2 semua…

    liyak, tenang… janjinya si mas dyer maker wis ora mengharapkan ‘susuk’ kok. hehehe
    bener to coy?

    *tanggapan dyermaker
    yoi coy. Tenang aja. hahahaha.
    iki kok jam segini masih OL…meh ngopo?
    Makanya jangan LDR..bwahahaha

  6. hidup acoy!!! semalem habis pacaran aku.

    edwin, terima kasihhhh

    morshige, sama. saya juga kurang paham πŸ˜€

    dallco, terima kasih sudah mampir..

  7. andyaaaannn… jelek. aku memang sudah punya anak, tauuu. itu si vanya namanya.

    yoan: iya nih, malu berat, jatuh cinta lagi. yuk yuk yuk.. diikuti jejak langkahku. enak lho, jatuh cinta.

  8. jiah, rangkaian kata yang berkelok menakjubkan.
    paling suka ma bait terakhir

    Langkahku tidak berubah. Masih dengan impian dan cita-cita yang sama. Bahkan sekarang jadi lebih berwarna, karena ada BEE.

    keeeerrrrreeeennnnnn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

What to Read Next

Perpus Provinsi Kalimantan Selatan yang Inspiratif

Beberapa hari lalu saya mendapatkan kesempatan untuk mengisi acara diskusi literasi di Perpustakaan Provinsi Kalimantan Selatan. Sungguh sebuah kesempatan yang sangat berharga buat saya. Awal menerima undangan ini saya pikir kena prank. Masa’ iya sih ada Perpustakaan Provinsi bikin acara seperti ini, pikir saya. Tapi rupanya ibu Kepala Dinas ini...

Read More →

Berkah Dalem

Selamat merayakan Natal teman-teman, Berkah Dalem. Biasanya kalimat itu yang saya kirimkan ke sahabat dan teman-teman saya melalui WhatsApp untuk memberikan ucapan selamat Natal. Pagi tadi saya menyegarkan kembali ingatan tentang frasa Berkah Dalem, yang menurut beberapa referensi artinya Tuhan memberkati, yang menurut sejarah diambil dari kata Deo Gratia, berkah...

Read More →

44 Years of Practice

Lima tahun lalu saya dapat quote keren banget tentang usia 40, seperti ini: Gambar dari darlingquote.com Lalu tahun-tahun itu berlalu dan saya lupa apa yang jadi resolusi saya di ualng tahun saya ke-40 itu. Saya hanya ingat mengirimkan surat pada 40 orang yang pernah dan masih menggoreskan makna pada hidup...

Read More →

The Class of 94 and Beyond

Ilusi bahwa saya adalah Supergirl, Harley Quin, Black Widow, Queen of Wakanda patah sudah. Tanggal 25 Juni menerima hasil antigen positif. Tidak disarankan PCR sama dokter karena dia melihat riwayat orang rumah yang pada positif, β€œSave your money, stay at home, have fun, order as many foods as you like,...

Read More →

Domba New Zealand dan Pahlawan Perubahan Iklim

Pada suatu hari di bulan November 2016 bersama teman-teman dari tim Alzheimer Indonesia kami mendapat kesempatan untuk mengikuti konferensi di Wellington, New Zealand. Kok baru ditulis sekarang? Huft.. Seandainya kemalasan ada obatnya, saya antri beli dari sekarang. Ada banyak hal yang membuat orang mudah sekali jatuh hati pada Wellington, udaranya...

Read More →

Perjalanan ‘Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam’ Menemukan Jodohnya

Jodoh, rezeki dan maut ada di tangan Tuhan, katanya. Tapi kalau kita berharap Tuhan turun tangan untuk dua item pertama, nyesel sendiri lho ntar. Antriannya panjang, Sis. Ada tujuh milyar orang di muka bumi ini. Cover Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam Maka saya menjemput paksa jodoh tulisan saya pada...

Read More →

Defrag Pikiran dan Keinginan

Ada banyak peristiwa yang terjadi selama tahun 2020 ini, meskipun ada banyak juga yang kita harapkan seharusnya terjadi, tetapi belum kejadian. 2020 adalah tahun yang ajaib. Lulusan tahun ini sempat dibully sebagai lulusan pandemi. Yang keterima sekolah/kuliah di tempat yang diinginkan tidak segirang tahun sebelumnya, yang wisuda tahun ini apa...

Read More →

Didi Kempot, Sugeng Tindak Ma Lord

Hari ini status itu yang saya pasang di media sosial saya dengan foto Didi Kempot hitam putih dengan tulisan the Godfather of Broken Heart. Patahnya hati saya mungkin nggak sepatah teman-teman sadboys dan sadgirls lainnya. Saya tidak mengenal secara personal mas Didi, hanya pernah papasan di sebuah mal di Solo...

Read More →