2012

Latah ya? Ikut-ikut ngomongin 2012? Iya… sedikit. Habis saya sudah lama sekali tidak up date majalah saya ini soalnya. Jadi saya harus menulis. Nanti kalau tidak, alter ego saya akan menuduh saya inkonsisten. Karena kalau ibarat majalah beneran, saya mungkin sudah 2 atau 3 edisi mangkir terbit. Untungnya teman-teman yang membaca ini tidak harus membayar. Kalau harus membayar, saya pasti sudah didemo, lalu dilempari telur, lalu dibuat fatwa. Larangan Membuka Web Dian Purnomo Dot Com. Fiuh…

Lalu kejadiannya akan ramai, dan justru orang ramai-ramai buka dian purnomo dot com. Wah, senangnya kalau kejadian yang terjadi benar-benar seperti itu. Dan karena pemikiran ngawur dan sungguh imajinatif ini, saya jadi berpikir bahwa ide untuk melarang nonton 2012 itu justru diam-diam dihembuskan oleh pengusaha bioskop Indonesia. Iya, dibuat issue film ini dilarang oleh sebuah lembaga tertentu yang mengatasnamakan agama, lalu orang malah semakin penasaran, antrian bioskop semakin panjang, dan bioskop jadi untung. Mmmm… seandainya sesederhana itu.

Atau mungkin saja ada alternatif lain. Larangan menonton film 2012 itu digulirkan oleh orang yang belum menonton film itu sama sekali, bahkan membaca review-nya saja tidak, tapi dia hanya mendengar tentang sebuah film dengan judul sesuai dengan perkiraan hari kiamat yang dituliskan di ramalan suku Maya. Waduh, ini lebih gawat lagi. Dan yang paling gawat adalah: orang lantas benar-benar jadi tidak menonton film ini karena larangan tersebut. Atau, setidaknya menimbulkan dampak psikologis berupa, orang beramai-ramai menonton di DVD bajakan, tapi secara diam-diam sambil merasa berdosa di dalam hatinya.

Anda termasuk yang mana?

Saya sendiri belum menonton film ini karena malas antri. Di XXI Jogja antrian sudah sampai di trotoar jalan Solo, padahal masih jam 11 siang. Loket dibuka jam 12 siang. Saya disuruh antri makan pas kondangan saja, milih makan buah thok kok, ini lagi, saya sudah bayar, disuruh nungguh, belum lagi kalau begitu keluar dari bioskop saya harus merasa menyesal karena film-nya jelek. Soalnya banyak yang bilang, bagusan Knowing kemana-mana. Dan saya pecinta Nicholas Cage. Ahhh… Gah ah… saya nggak mau jadi complainer kwadrat. Saya nunggu sepi saja, atau nunggu CD asli tersedia di rental.

← anti social urge
take me out from indonesia →

Author:

Dian adalah penulis Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam dan 8 novel serta kumpulan cerita lainnya. Peraih grant Residensi Penulis Indonesia 2019 dan She Creates Change Green Camp 2020 ini lahir tahun 1976, belajar komunikasi di Universitas Diponegoro dan STIK Semarang, lalu lanjut belajar perlindungan anak di Kriminologi UI. Dia adalah anak ke-2 dari 4 bersaudara, ibu dari Vanya Annisa Shizuka dan beberapa anak lain. Saat ini Dian menghabiskan banyak waktunya menjadi penulis lepas dan konsultan untuk isu perlindungan anak dan kekerasan berbasis gender.

  1. saya sudah nonton, dan nggak seperti yang saya harapkan. cuma bagus di special effect. Dan Emmerich terlihat terlalu hati2 dengan film ini, sepertinya dia takut ada fatwa mati yang dijatuhkan ke dia layaknya Shalman Rusdie bwahahaha LOL. Dan endingnya Sampah banget!! karena saya berharap endingnya adalah redupnya layar dan berganti gelap gulita hehehehe.
    soal MUI…MUI pusat udah punya keputusan tidak melarang, MUI Malang dan Banjarmasin aja yang sotoy.
    Sebenernya MUI bisa berkata..”tontonlah film ini karena ini adalah film dakwah, film yang membuat orang inget akan mati, dan setelah nonton akan nangis2 kemudian shalat..” hahaha Sotoy saya.

    secara keseluruhan 2012 Sucks!! harusnya emmerich berenti buat film model begini setelah dia bikin the day after tommorow.

  2. Wempi: kalo saya hampir salah taruh gambar. Saya kemaren mau attach gambar 2012 doomsday itu. Hehehe… Untung keburu sadar

    Kane: yo wis, rak sido antri aku. rak worted

  3. Saya ngga ada temen nonton. Istri saya ngga suka film begitu. Tapi saya menduga filmnya ngga jauh2 dari Independence day. Lagian masa kalau hari kiamat sang pemeran utamanya selamat…. Tapi saya suka film hollywood…

  4. lapor! aku wez nonton ๐Ÿ™‚
    not bad kok,mb…lumayanlah daripada pilem tentang setan-setan…
    apalagi tiketnya diantriin dan tinggal nonton trus pulangnya dianter…xxixixixixiix…

  5. kalau tidak salah beritanya sekarang film ini sudah ditarik dari peredaran.. saya punya pendapat sendiri mengenai polemik ini.. kalau kita sebagai penikmat film, ya kita tonton saja film itu karena ceritanya dan spesial efeknya, ndak lebih.. kalau sebagai muslim, seperti yang saudara kaneadventure bilang, “โ€tontonlah film ini karena ini adalah film dakwah, film yang membuat orang inget akan mati, dan setelah nonton akan nangis2 kemudian shalat..โ€ khan bisa seperti itu.. ndak perlulah ada penarikan dari peredaran segala… jujur saja, saya memang belum menonton di bioskop, lagi nunggu.. tapi karena ditarik, ya nunggu nongol di idws..

  6. emang ada pro dan kontra untuk film ini, kembali ke yg nonton aja sih sebenernya, orang2 pasti bisa ngambil sisi positif dari film ini.

  7. sudah nonton sih
    lumayan bagus efeknya.
    dan kalo dihayati, ada pelajaran didalamnya, mengenai mempertahankan hubungan keluarga dsb dsb *meski nggak banyak2 amat sih* ๐Ÿ˜€

  8. nggak pengen nonton, bu. bukan karena takut fatwa. tapi karena saya mau nonton paranormal activity aja… huahaha… *dilemparchunkybar*

  9. hummm… lagi2 2012 :mrgreen: … saya juga belon nonton… baca di blog sana sini makin bikin selera nonton saya makin berkurang ๐Ÿ˜†

    nunggu puter di bioskop Trans TV aja deh wkwkwkwk

  10. saya akhirnya nonton, dan ketiduran di 15 menit pertama. lalu berusaha melek lagi dan langsung merasa bahwa film ini memang independence day banget. fiuh…
    untung nontonnya diiii…
    dvd bajakaaaaaaaaaaannnnnnnnnn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

What to Read Next

Perpus Provinsi Kalimantan Selatan yang Inspiratif

Beberapa hari lalu saya mendapatkan kesempatan untuk mengisi acara diskusi literasi di Perpustakaan Provinsi Kalimantan Selatan. Sungguh sebuah kesempatan yang sangat berharga buat saya. Awal menerima undangan ini saya pikir kena prank. Masaโ€™ iya sih ada Perpustakaan Provinsi bikin acara seperti ini, pikir saya. Tapi rupanya ibu Kepala Dinas ini...

Read More →

Berkah Dalem

Selamat merayakan Natal teman-teman, Berkah Dalem. Biasanya kalimat itu yang saya kirimkan ke sahabat dan teman-teman saya melalui WhatsApp untuk memberikan ucapan selamat Natal. Pagi tadi saya menyegarkan kembali ingatan tentang frasa Berkah Dalem, yang menurut beberapa referensi artinya Tuhan memberkati, yang menurut sejarah diambil dari kata Deo Gratia, berkah...

Read More →

44 Years of Practice

Lima tahun lalu saya dapat quote keren banget tentang usia 40, seperti ini: Gambar dari darlingquote.com Lalu tahun-tahun itu berlalu dan saya lupa apa yang jadi resolusi saya di ualng tahun saya ke-40 itu. Saya hanya ingat mengirimkan surat pada 40 orang yang pernah dan masih menggoreskan makna pada hidup...

Read More →

The Class of 94 and Beyond

Ilusi bahwa saya adalah Supergirl, Harley Quin, Black Widow, Queen of Wakanda patah sudah. Tanggal 25 Juni menerima hasil antigen positif. Tidak disarankan PCR sama dokter karena dia melihat riwayat orang rumah yang pada positif, โ€œSave your money, stay at home, have fun, order as many foods as you like,...

Read More →

Domba New Zealand dan Pahlawan Perubahan Iklim

Pada suatu hari di bulan November 2016 bersama teman-teman dari tim Alzheimer Indonesia kami mendapat kesempatan untuk mengikuti konferensi di Wellington, New Zealand. Kok baru ditulis sekarang? Huft.. Seandainya kemalasan ada obatnya, saya antri beli dari sekarang. Ada banyak hal yang membuat orang mudah sekali jatuh hati pada Wellington, udaranya...

Read More →

Perjalanan ‘Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam’ Menemukan Jodohnya

Jodoh, rezeki dan maut ada di tangan Tuhan, katanya. Tapi kalau kita berharap Tuhan turun tangan untuk dua item pertama, nyesel sendiri lho ntar. Antriannya panjang, Sis. Ada tujuh milyar orang di muka bumi ini. Cover Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam Maka saya menjemput paksa jodoh tulisan saya pada...

Read More →

Defrag Pikiran dan Keinginan

Ada banyak peristiwa yang terjadi selama tahun 2020 ini, meskipun ada banyak juga yang kita harapkan seharusnya terjadi, tetapi belum kejadian. 2020 adalah tahun yang ajaib. Lulusan tahun ini sempat dibully sebagai lulusan pandemi. Yang keterima sekolah/kuliah di tempat yang diinginkan tidak segirang tahun sebelumnya, yang wisuda tahun ini apa...

Read More →

Didi Kempot, Sugeng Tindak Ma Lord

Hari ini status itu yang saya pasang di media sosial saya dengan foto Didi Kempot hitam putih dengan tulisan the Godfather of Broken Heart. Patahnya hati saya mungkin nggak sepatah teman-teman sadboys dan sadgirls lainnya. Saya tidak mengenal secara personal mas Didi, hanya pernah papasan di sebuah mal di Solo...

Read More →