Ketika Ibu Melupakanku

Novel Ketika Ibu Melupakanku

Lagi-lagi, di saat beberes lapak, saya menemukan bahwa di sini belum pernah tertulis apapun yang berkaitan dengan novel Ketika Ibu Melupakanku. Novel ini diangkat dari kisah nyata DY Suharya yang ibunya terkena demensia. Menurut yang sudah membaca, mengharu biru dan bikin mewek. Saya sendiri ingat beberapa kali nangis dalam proses penulisannya.

Karena keterbatasan memori akan apa yang terjadi di tahun-tahun di mana buku itu diterbitkan, kumpulan berita dan review novel ini membantu mengingatkan saya akan apa yang terjadi. Kebetulan hari ini juga adalah tanggal diluncurkannya novel ini, empat tahun yang lalu. Oh, time flies..

Review novel:

  1. Kompasiana, ditulis oleh: Muthia Febriani. Ini merupakan ringkasan dari karya ilmiahnya tentang novel ini.
  2. Goodreads: Mendapat 3,87 bintang dengan 31 pe-rating dan 8 review. Hmmm… not bad.
  3. Hamparan Kata
  4. Yulina Trihaningsih: Ini adalah tulisan tentang review Yulina yang dimuat di koran Jakarta
  5. Bunda Nameera: menarik karena dia bikin kutipan-kutipan kalimat penting dari novelnya.
  6. Wira Handayani: karya ilmiah yang mengangkat novel ini.
  7. Femina: wow, di-review Femina juga rupanya. Aha..

Berita tentang peluncuran bukunya:

  1. CNN
  2. Vemale
  3. Tribunnews: yang ini tentang diskusi di Semarang
  4. Suara Pembaharuan
  5. Convesia
  6. Antara News
  7. Suara
  8. Berita Jateng: ini tentang diskusi di Yogyakarta
  9. Liputan 6
  10. Lifestyle Kompas
  11. Viva

Seru ya, menelusuri sejarah.

Kalau kamu merasa pernah membuat review novel ini dan link-nya belum masuk ke posting ini, kasih tahu ya.

Kasih tahu juga apa pendapatmu tentang novel ini.

← Kita dan Rindu yang Tak Terjawab
Mangga Indramayu dan Exploitasi Tubuh Perempuan →

Author:

Dian adalah penulis Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam dan 8 novel serta kumpulan cerita lainnya. Peraih grant Residensi Penulis Indonesia 2019 dan She Creates Change Green Camp 2020 ini lahir tahun 1976, belajar komunikasi di Universitas Diponegoro dan STIK Semarang, lalu lanjut belajar perlindungan anak di Kriminologi UI. Dia adalah anak ke-2 dari 4 bersaudara, ibu dari Vanya Annisa Shizuka dan beberapa anak lain. Saat ini Dian menghabiskan banyak waktunya menjadi penulis lepas dan konsultan untuk isu perlindungan anak dan kekerasan berbasis gender.

  1. Demensia penyakit lupa. Sedih pastinya ketika ibu melupakan kita. Sabar aja menghadapi musibah .

    Novel yang bikin kita menangis . Kaya nya novel ini cocok di berikan untuk seorang anak di hari ibu

  2. Halo salam kenal Mba Dian, saya membaca sekilas mengenai novelnya dan sangat tertarik, namun saya coba cari di gramedia dan marketplace sudah tidak ada yg menjual, bahkan preloved nya pun tak ada. Apakah mba Dian masih ada cetakan novel ini, atau ada rekomendasi dimana saya bisa membeli… krn saya sangat berminat untuk membelinya. Terima kasih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

What to Read Next

Perpus Provinsi Kalimantan Selatan yang Inspiratif

Beberapa hari lalu saya mendapatkan kesempatan untuk mengisi acara diskusi literasi di Perpustakaan Provinsi Kalimantan Selatan. Sungguh sebuah kesempatan yang sangat berharga buat saya. Awal menerima undangan ini saya pikir kena prank. Masa’ iya sih ada Perpustakaan Provinsi bikin acara seperti ini, pikir saya. Tapi rupanya ibu Kepala Dinas ini...

Read More →

Berkah Dalem

Selamat merayakan Natal teman-teman, Berkah Dalem. Biasanya kalimat itu yang saya kirimkan ke sahabat dan teman-teman saya melalui WhatsApp untuk memberikan ucapan selamat Natal. Pagi tadi saya menyegarkan kembali ingatan tentang frasa Berkah Dalem, yang menurut beberapa referensi artinya Tuhan memberkati, yang menurut sejarah diambil dari kata Deo Gratia, berkah...

Read More →

44 Years of Practice

Lima tahun lalu saya dapat quote keren banget tentang usia 40, seperti ini: Gambar dari darlingquote.com Lalu tahun-tahun itu berlalu dan saya lupa apa yang jadi resolusi saya di ualng tahun saya ke-40 itu. Saya hanya ingat mengirimkan surat pada 40 orang yang pernah dan masih menggoreskan makna pada hidup...

Read More →

The Class of 94 and Beyond

Ilusi bahwa saya adalah Supergirl, Harley Quin, Black Widow, Queen of Wakanda patah sudah. Tanggal 25 Juni menerima hasil antigen positif. Tidak disarankan PCR sama dokter karena dia melihat riwayat orang rumah yang pada positif, “Save your money, stay at home, have fun, order as many foods as you like,...

Read More →

Domba New Zealand dan Pahlawan Perubahan Iklim

Pada suatu hari di bulan November 2016 bersama teman-teman dari tim Alzheimer Indonesia kami mendapat kesempatan untuk mengikuti konferensi di Wellington, New Zealand. Kok baru ditulis sekarang? Huft.. Seandainya kemalasan ada obatnya, saya antri beli dari sekarang. Ada banyak hal yang membuat orang mudah sekali jatuh hati pada Wellington, udaranya...

Read More →

Perjalanan ‘Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam’ Menemukan Jodohnya

Jodoh, rezeki dan maut ada di tangan Tuhan, katanya. Tapi kalau kita berharap Tuhan turun tangan untuk dua item pertama, nyesel sendiri lho ntar. Antriannya panjang, Sis. Ada tujuh milyar orang di muka bumi ini. Cover Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam Maka saya menjemput paksa jodoh tulisan saya pada...

Read More →

Defrag Pikiran dan Keinginan

Ada banyak peristiwa yang terjadi selama tahun 2020 ini, meskipun ada banyak juga yang kita harapkan seharusnya terjadi, tetapi belum kejadian. 2020 adalah tahun yang ajaib. Lulusan tahun ini sempat dibully sebagai lulusan pandemi. Yang keterima sekolah/kuliah di tempat yang diinginkan tidak segirang tahun sebelumnya, yang wisuda tahun ini apa...

Read More →

Didi Kempot, Sugeng Tindak Ma Lord

Hari ini status itu yang saya pasang di media sosial saya dengan foto Didi Kempot hitam putih dengan tulisan the Godfather of Broken Heart. Patahnya hati saya mungkin nggak sepatah teman-teman sadboys dan sadgirls lainnya. Saya tidak mengenal secara personal mas Didi, hanya pernah papasan di sebuah mal di Solo...

Read More →