Semalem habis nonton Sex & the City 2 bareng sama Felix, Flora, Yessi yang terpisah kursi, Rangga dan Lia. Ugh!! genk cantik jarang lengkap belakangan ini memang.
Dari banyak hal yang saya dapat – as well as yang saya nggak dapat – di film itu, saya paling suka pertentangan yang dialami sama Carrie Bradshaw dengan dirinya sendiri, untuk jujur sama Mr. Big suaminya, atau untuk menyimpan kesalahannya sebagai rahasia pribadi dan cukup menyesalinya saja.
Oh, Anda belum nonton filmnya? Saya kasih bocoran dikit ya… Mbak Carrie jalan-jalan ke Abu Dhabi dan ketemu sama mantan pacarnya, Aidan Shaw. Mereka janjian buat dinner, dan just like that, ngobrol ini itu, ngomongin keluarga masing-masing, eh… terus tau-tau, mak cepluk gitu aja… They’re kissing under the romantic ceiling of Uni Emirates Arab whatever building gitu. Mbak Carrie merasa berdosa dong. Dia lari, menemui teman-temannya, dan minta pendapat apakah harus jujur sama Mr. Big dan mengambil resiko hubungan mereka memburuk atau mendingan keep it as a secret.
Kalau Anda? Pilih yang mana? Jujur dan mengambil resiko tidak dipercaya lagi sama pasangan seumur hidup, atau simpan buat diri sendiri peristiwa itu dan berjanji nggak akan mengulangi? Tapi terus menerus merasa bersalah sendiri? Aduh… saya juga ikut bingung dalam hitungan menit ketika itu. Kalau saya jadi mbak Carrie, saya ngomong nggak ya, sama pasangan saya? It’s just a kiss. It’s an accident. It won’t happen again. It’s just Aidan. It didn’t mean anything. I still love my partner. Dan masih banyak lagi alasan untuk membuat kita nggak lapor sama pasangan kalau kita baru saja melakukan kesalahan.
Tapi, entah bagaimana, saya kok lega ya, waktu mbak Carrie memutuskan untuk ngomong sama mas Big. Pssttt… saya mulai akrab sama mereka sampai memanggilnya dengan sebutan mas dan mbak. Anyway… Mas Big memang marah. Ya iyalahhh… marah! Orang mana yang nggak marah kalau pasangannya kissing sama orang lain. Mantan pacar pulak!! Walaupun kisah berakhir happy, tapi ini kan belum tentu terjadi dalam setiap kejadian serupa.
Setelah nonton film ini, saya jadi mikir. Eh… iya ya, kalau suatu saat saya yang duduk di kursinya mbak Carrie, apakah saya akan seberani itu mengambil keputusan untuk tidak menyimpan rahasia apapun pada pasangan saya? Lalu kalau saya di kursinya mas Big, apakah saya akan berbesar hati memaafkan pasangan saya yang mencoba untuk jujur, toh dia juga manusia yang bisa bikin salah, atau justru menjadikan peristiwa itu sebagai kartu As. Saya pegang aja kesalahan pasangan saya untuk suatu saat saya gunakan sebagai kuncian? Jadi kalau dia saya bikin salah, saya bisa bilang: “Impas ya… kamu juga kan pernah bikin salah, dan saya maafin lho… waktu itu.” Gitu dia.. Saya nggak ngerti, karena besar kecilnya kasus juga pengaruh. Kalau saya mas Big, saya memilih untuk tetap nggak tahu. Kalau saya mbak Carrie, saya memilih untuk tetap jujur.
Kalau Anda? Ah… tonton filmnya dulu aja deh… Not bad kok, apalagi buat yang suka nyoba-nyoba model baju dan sepatu baru. Lucu lucu lho…
Gambar dari sini
Iyaa.. ga tau juga klo di posisi Carrie, bisa ga ya jujur gitu.. *wondering*
Soalnya kalau jujur malah bikin kuatir kannnn…
*nyengir*
saya pernah ada di posisi itu dengan masalah yg berbeda tapi saya memilih utk keep dan dilupakan saja.
karena kalau jujur pasti saya ditinggalkan…hehehe egois yaa
tapi kalau udah berkeluarga…kejujuran haruslah yang utama
aku juga bingung mbak kalo harus berada di dua pertanyaan itu jujur atau enggak. Al least i did it one day then we broke up…hahahaha…*jujur banget dah!* seandainya gw gak ngomong juga gak akan ketahuan sih…tapi daripada merasa bersalah seumur hidup!
@Idana: hidup jujur!!
@Ria: betul Ria, kejujuran kadang pahit, tapi jelas jauh lebih baik ketimbang berbohong
Saya sekarang jarang nonton film2 barat. Tidak tahu kenapa. Kebiasaan itu hilang dengan sendirinya. Tapi ada 1 movie yang sampai saat ini saya suka yaitu ; Single White Female
binggung, mau jujur salah, mau bohong tapi ngak enak hati.
diperlukan kebesaran hati untuk menerima suatu kenyataan pahit
@Ifan: nonton juga film itu… bagus dan cukup menegangkan. Eh, tahun berapa itu ya?
@Orange: kalo saya tetep pilih jujur siiiyyy 🙂
jujur salah, boong merasa bersalah. tapi yg berat itu biasanya merasa bersalah, mendingan kita jujur aja, tapi rasa bersalahnya hilang sekatika..betul..betul..betul.. wah salam kenal aja buat dian purnomo link nya udah baginda pasang tuh, ditungguin link dan kunjungan balik nya wassalam