Hari itu tanggal 7 Februari malam. Semarang memulai rangkaian hujan nonstopnya dari jam 6 sore. Dan nggak tahu gimana, mungkin karena cuaca ya, aku jadi nangis sendiri malam itu. Nangis yang sampe sesenggukan. Terus karena malu sama diri sendiri, akhirnya aku nyari alasan yang paling bisa diterima buat nangis.
Hehe…
Lalu, kutemukan alasan itu. Aku menangis untuk seseorang yang bahkan nggak tahu bahwa aku sedang menangis saat itu. I felt so dumb. But I accept the dumb inside of me. Waktu itu itu mau SMS bu Umi dan menanyakan cara menghentikan air mata itu, tapi malu. Jadi cuman didiemin aja. Kalo dr. Yang di Grey’s Anatomy, dia pasti udah teriak-teriak, “Sedate me… sedate me!!”
Terus paginya dengan mata sembab dan perut lapar, aku ketawa sendiri. Belakangan aku melakukan segala sesuatu sendiri kayaknya. And it’s really fun. Where have I been, yak?
Ya, aku ketawa karena kebodohanku menangis semalam. I laugh at the very selfish pathetic self in me. Bayangkan, menangis untuk patah hati yang nggak jelas gini.
Lalu aku menonton TV. Menyaksikan lebih banyak yang harus ditangisi di luar sana. Banjir di kotaku sendiri, o ambassador di metro TV. Anak-anak yang mencoba merubah dunia. Lalu aku menangis lagi. Kali ini aku menangis tidak dengan rasa malu. Aku menangis dengan bangga. Bahwa hatiku masih tersentuh melihat itu semua.
Lalu kubuat janji di dalam hati sendiri, mulai sekarang, nggak boleh nangis untuk sesuatu yang egois. Mulai sekarang, temui lebih banyak orang untuk mengajak mereka melakukan perubahan. Bayangkan, 12 anak bisa membuat sebuah sekolah di Kenya. Seorang tukang parkir yang menjadi guru sekolah tanpa bayaran. Seorang tuna netra yang jago matematika. Dan aku?
Super lengkap. Maka aku akan mulai lagi bangkit untuk diri sendiri dan dunia.
Pssttt… serius amat bacanya.
Aku udah kayak motivator-motivator di TV itu belum??
Yang penting ALONE BUT NOT LONELY..
hehe..
nape….. hidup skali bikin hepi ja kalee…coz aura mellouw tuh g elu banget secara gw kenal elu by personal or net-working… da pa2….. enjoy u’r life seems like there’s no tomorrow…
elyzabeth_24575@yahoo.com
hihihi…
ini yang komen pasti gak punya rasa sedih.
yuwk, mari kita bersenang-senang jeng.
bener mbak Diyan…
yang komen sebelumnya pasti (alhamdulillah) lagi ga temenan sama yang namanya kesedihan, jadi gitu deh.. semoga energi positifnya bisa tertular ke kita ya…
anyway thanks y atas ijinnya buat ngelink blog mbak..
makasih juga untuk komennya…
jadi malu nih, suguhan diblog tya penuh dengan nuansa biru (bukan Nuansa Bening-nya Vidi Aldiano,xixixi..)
kalo posting mbak judulnya Menangis Semalam, blog tya kayaknya pantes dijuduli “Menangis 1001 Malam” kali yaaaa…hahaha…