nilai jodoh dalam pelajaran sekolah

Hari ini membunuh waktu dengan chatting sama teman lama yang sekarang sedang menangguk berlian di Jakarta. Seperti biasa, setelah pertanyaan masalah kerjaan mulai membosankan, bergeserlah ke arah gebetan.

  • Aku: Eh, kamu kapan mau mencari gadis lugu untuk dinikahi?
  • Dia: Nanti… akan ada masanya mbak. Tapi nggak sekarang. (dia lagi gebet-gebetan sama seseorang kabarnya)
  • Aku: Ih, jangan lama-lama… Aku aja udah mulai mengincar laki-laki untuk dinikahi. Tapi bukan yang lugu.
  • Dia: kalau nyari cowok mah, emang nggak boleh yang lugu mbak. Cari yang masih kenceng atuh…
  • Kami: hwakakakakaka
  • Aku: Aku mau cari yang agamanya bagus.
  • Dia: *manggut-manggut*
  • Aku: Tapi matematikanya jelek. Biar gak terlalu itungan. Secara biologis mestinya yang ok lah, terus… ada kemistrinya sama aku.
  • Dia: Wah, dia harus pandai penjaskes mbak.
  • Aku: *mikir dulu penjaskes apaan baru ketawa ngakak*
  • Dia: iya kan? kalo nggak gimana hayo??
  • Aku: Hehe.. Sambil dia nggak boleh main fisik-a sama sekali sama aku.

http://www.adultjewishlearning.org/images/ideas_couple.jpg

Wuah… bisa juga ya, pelajaran dijadikan kriteria pencarian jodoh. Nggak cuma babat bubut bebat aja kan??

Kalau kamu? apa kriteria cari jodohnya?

← Message for President
debat capres semalam →

Author:

Dian adalah penulis Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam dan 8 novel serta kumpulan cerita lainnya. Peraih grant Residensi Penulis Indonesia 2019 dan She Creates Change Green Camp 2020 ini lahir tahun 1976, belajar komunikasi di Universitas Diponegoro dan STIK Semarang, lalu lanjut belajar perlindungan anak di Kriminologi UI. Dia adalah anak ke-2 dari 4 bersaudara, ibu dari Vanya Annisa Shizuka dan beberapa anak lain. Saat ini Dian menghabiskan banyak waktunya menjadi penulis lepas dan konsultan untuk isu perlindungan anak dan kekerasan berbasis gender.

  1. umurnya kalo bisa dibawah saya.
    tinggi badannya kalo bisa gak ngelebihi tinggi badan saya.

    nilai pelajaran sekolahnya bagus semua juga gpp!hhhee…

  2. pinginnya dulu aku umurnya yang dibawahku, tapi sekarang “dapetnya” 1,5 tahun di atasku.. aneh?!!, tapi begitulah adanya.. pikirku, yang penting saling mengerti.. mengerti dalam berbagai hal, salah satunya “kapasitas” masing-masing…

  3. ahahhahha apa yah…

    yang mana ajah deh…

    sekolahnya ga pinter juga gapapah…

    kan ntar learning by doing 😀 😀 😀

  4. @Irfan & thepenks: kenapa maunya yg di bawahnya semua? umur dan tinggi? nggak mau diduluin ya? hehe

    @Ade: setujuuuuu

    @Nat: siap jadi guru nih?

  5. @Sukma: hehe… jaman tante dulu blm ada ppkn, makanya bingung, pmp adanya. heee

    @Angga: jadi kalo sesuai hati pelajaran apa dong?

    @Rayya: hihihi… biar gak amoral ya? *mikir*

  6. ah, saya mah…
    kalo masalah umur ga apa2 lah di bawah saya beberapa tahun… *hobimakanlalapan :mrgreen: *
    kalo masalah pengetahuan agama, ga harus yg diatas saya yg penting sama2 mau belajar dan gak berhenti berusaha menjadi lebih baik…
    tapi kalo bisa pinter, baik, bertanggungjawab, humoris, dan yang paling penting adalah: mau sama saya… itu yg susah… :))

  7. bu.. bu… jangan guling-guling di situ…
    bajunya kotor lho…

    ehm… sebenernya saya mau ijin taro link blog inih di blog sayah…
    diijinin ya? saya lupaan sih orangnya. kalo ga ada media pengingat begituh bisa2 saya ga keliling blogwalking…

    nasib anak muda beranjak tua yang pelupa…

  8. kLo buat djdiin cowo sey…skg sy lgi demen ma co ndut mBa..;p

    kLo buat dijadiin suami..mirip2lah..ma kriteria mba..:D

    *pelajaran apahh yakzz kira2??*

  9. Eh, kamu kapan mau mencari gadis lugu untuk dinikahi

    memangnya kalo nyari istri harus yang lugu ya?
    *belum memahami sepenuhnya*

  10. @Chie: suka yg ndut ya? mmmm…

    @Andyan: owh, aku lupa menerangkan. temanku ini, sesungguhnya tidak terlalu tertarik pada perempuan. jadi.. menikahi gadis lugu agak aman, karena harapannya dia tidak akan banyak bertanya-tanya, karena memang belum berpengalaman, toh?

  11. klo aku masih bisa milih ga ya..heuheu…yg jelas nilai agamanya jelek bgt, baca alquran ajah ga lulus2 :), dah gitu olahraga dpt 5..soalnya suka naek motor ngumpet2 klo disuruh lari2 keliling kompleks, matematika juga ga pinter2 amat, terbukti suka ngamuk klo disuruh ngitung diskonan, jadinya yg ndut ajah dech..ndut, imut, lucu, yg penting senyum2 ajah klo diomelin…:)

  12. yang aku tau pasti, ndutmu itu nilai kebersihannya 2,3. mungkin dia bahkan nggak pernah piket seumur hidupnya di sekolah.
    mmhhh… it’s running in the blood.
    wis kasep, sa’keturunan males mandi semua. hahaha

  13. hyaaaa….
    sakno rek!! bahkan jenis mahluknyapun mas stein udah ndak milih lagi ya. 😉
    aku ceting pake ym tapi koneksinya pake hati mas, jadi ketok kabeh lah…

  14. Saya tertarik dengan quote “matematika” yang jelek…
    Biar gak itung-itungan? 🙂

    Kalo saya, cari jodoh ya yg tentu saja matematikanya bagus, jadi semuanya bisa dihitung dgn cermat, jadi keuangan tidak jebol.

  15. klo aq milihnya sing mesti lanang, gelem ma aq hehehe
    catatan diraportnya iku yg “kepribadian”-nya B….
    hehehe…..
    thing monde “jail n matre” on
    maksudnya rumah “pribadi” beserta isinya ya… perusahaan “pribadi”
    dan baek banget pastinya…

  16. @Zizy: matematika makro (baca: keluarga) emang harus bagus, tapi mikro (baca: ke istrinya aja) nggak usah terlalu bagus. ya ya ya??

    @Lala: ahhh… kamu. tak suruh lamaran sama pak kos lhooo… kan udah ok tuh kepribadiannya hehe

  17. hohohoho…postingannya lutju nian :D.
    Hm.. kalo sayah apa yah?
    yang nilai kimianya bagus…
    supaya? ada kemistrinya gitu & bisa ngajarin semua ilmu kimia yang udah raib entah kemana.. hohoho…

    huahhahahaha

    PS. salam kenal ya mba 🙂

  18. kriteria: yang bisa panjat tebing ajah deh mbak dian..hehehe

    p.s my first koment (“,)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

What to Read Next

Perpus Provinsi Kalimantan Selatan yang Inspiratif

Beberapa hari lalu saya mendapatkan kesempatan untuk mengisi acara diskusi literasi di Perpustakaan Provinsi Kalimantan Selatan. Sungguh sebuah kesempatan yang sangat berharga buat saya. Awal menerima undangan ini saya pikir kena prank. Masa’ iya sih ada Perpustakaan Provinsi bikin acara seperti ini, pikir saya. Tapi rupanya ibu Kepala Dinas ini...

Read More →

Berkah Dalem

Selamat merayakan Natal teman-teman, Berkah Dalem. Biasanya kalimat itu yang saya kirimkan ke sahabat dan teman-teman saya melalui WhatsApp untuk memberikan ucapan selamat Natal. Pagi tadi saya menyegarkan kembali ingatan tentang frasa Berkah Dalem, yang menurut beberapa referensi artinya Tuhan memberkati, yang menurut sejarah diambil dari kata Deo Gratia, berkah...

Read More →

44 Years of Practice

Lima tahun lalu saya dapat quote keren banget tentang usia 40, seperti ini: Gambar dari darlingquote.com Lalu tahun-tahun itu berlalu dan saya lupa apa yang jadi resolusi saya di ualng tahun saya ke-40 itu. Saya hanya ingat mengirimkan surat pada 40 orang yang pernah dan masih menggoreskan makna pada hidup...

Read More →

The Class of 94 and Beyond

Ilusi bahwa saya adalah Supergirl, Harley Quin, Black Widow, Queen of Wakanda patah sudah. Tanggal 25 Juni menerima hasil antigen positif. Tidak disarankan PCR sama dokter karena dia melihat riwayat orang rumah yang pada positif, “Save your money, stay at home, have fun, order as many foods as you like,...

Read More →

Domba New Zealand dan Pahlawan Perubahan Iklim

Pada suatu hari di bulan November 2016 bersama teman-teman dari tim Alzheimer Indonesia kami mendapat kesempatan untuk mengikuti konferensi di Wellington, New Zealand. Kok baru ditulis sekarang? Huft.. Seandainya kemalasan ada obatnya, saya antri beli dari sekarang. Ada banyak hal yang membuat orang mudah sekali jatuh hati pada Wellington, udaranya...

Read More →

Perjalanan ‘Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam’ Menemukan Jodohnya

Jodoh, rezeki dan maut ada di tangan Tuhan, katanya. Tapi kalau kita berharap Tuhan turun tangan untuk dua item pertama, nyesel sendiri lho ntar. Antriannya panjang, Sis. Ada tujuh milyar orang di muka bumi ini. Cover Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam Maka saya menjemput paksa jodoh tulisan saya pada...

Read More →

Defrag Pikiran dan Keinginan

Ada banyak peristiwa yang terjadi selama tahun 2020 ini, meskipun ada banyak juga yang kita harapkan seharusnya terjadi, tetapi belum kejadian. 2020 adalah tahun yang ajaib. Lulusan tahun ini sempat dibully sebagai lulusan pandemi. Yang keterima sekolah/kuliah di tempat yang diinginkan tidak segirang tahun sebelumnya, yang wisuda tahun ini apa...

Read More →

Didi Kempot, Sugeng Tindak Ma Lord

Hari ini status itu yang saya pasang di media sosial saya dengan foto Didi Kempot hitam putih dengan tulisan the Godfather of Broken Heart. Patahnya hati saya mungkin nggak sepatah teman-teman sadboys dan sadgirls lainnya. Saya tidak mengenal secara personal mas Didi, hanya pernah papasan di sebuah mal di Solo...

Read More →