4laY 9en3rati0n

Bisa membaca judul di atas? Alhamdulillah kalau masih bisa membacanya. Iya, Alay adalah singkatan dari Anak Lebay. Lebay sendiri mengandung makna berlebihan. Sementara generation pastinya menunjukkan sebuah generasi. Kalau disambung-sambungkan, Alay Generation ini adalah sebuah generasi yang biasanya terdiri atas anak-anak yang masih masuk kategori ABG yang suka melebih-lebihkan segala sesuatu.

Misalnya saja mereka lebay dalam hal menulis. Well, setidaknya itu informasi yang saya dapat dari bapaknya Vanya. Karena secara sikap dan tingkah laku, saya tidak mengerti kelebay-annya di bagian mana. Owh, otak saya baru saja berpikir agak keras, saya bisa membayangkan bentuk lebay dalam tataran tingkah laku. Anda tahu tokoh Fitri Tropika? Yak! Seperti itulah lebay dalam tingkah laku menurut saya. Mata merem melek sambil ngomong, tangan sikut sana sini, kadang megang kepala kalau lagi bilang pusing atau c-pE d3h, terus memberi penekanan pada semua kata dalam sebuah kalimat. Jadi bagi petingkah laku lebay ini, semua hal adalah PENTING! Namanya juga lebay ya boookkk…

Nah, alay tingkah laku ini saya sendiri tidak terlalu sering menemui mereka. Mungkin karena saya juga tidak banyak bergaul dengan anak-anak SMP/SMA atau kuliahan awal-awal ya belakangan ini, jadi jarang bertemu. Di lingkungan televisi juga saya baru menemukannya pada Fitri. Itupun karena memang tuntutan peran. Atau mungkin karena saya jarang nonton TV? Taulah yang mana. Nah, menurut saya cara menyikapi alay tingkah laku ini relatif lebih mudah. Apakah itu? TINGGAL PERGI. Sudah, selesai. Atau pasang tulisan SAYA TIDAK KENAL DIA LHO, di jidat anda yang mengarah ke teman alay ini. Itu jauh lebih mudah. Pokoknya kita nggak ikut malu aja. Karena rata-rata alay tingkah laku ini memang luar biasa menarik perhatian sekitarnya.

Tapi… yang paling repot dan memang merepotkan adalah kalau bertemu alay dalam versi tulisan. PuwCh!n9 G4k s!Ch b0Wk… Pusing kan? Ini bukan hanya dalam bentuk SMS lho. Ini dalam tulisan sehari-hari baik di blog, comment, fb, maupun surat juga begitu. Fiuh… Anda tahu bahwa waktu yang saya butuhkan untuk menulis sepenggal kalimat ala alay ini adalah 2-3 kali lipat dibanding waktu yang saya butuhkan untuk menulis biasa saja. Jadi, dimana letak k3wRenNyahH??

Saya jadi berpikir bahwa ini masalah generasi saja. Saya ingat jaman SMP dulu, saya juga memiliki sandi-sandi untuk membuat orang tua dan guru kami tidak berhasil melacak arti dari surat-surat cinta kami. Kami membuat sebuah kesepakatan yang tidak tertulis. Tapi akhirnya saya rumuskan sendiri. Misalnya gini nih:

  • a – 2
  • b – 6
  • c – (
  • d – &
  • e – 3
  • f – #
  • g – 9
  • h – 4
  • i – !
  • j – )
  • dst

Jadi, saya kalau menulis surat cinta gini nih: 42770 (!11 2?2 x262* x2{=

Itu akan dibaca: Hallo cin apa kabar kamu.  Males kan? Tapi dulu saya menulisnya dengan mata tertutup lho. Saking udah hafal luar kepala. Dan apakah saya merasa keren seperti para 4LaY merasa keren sekarang ini? Well, saya merasa aman saja. Setidaknya saya bisa berkelit bahwa itu adalah sekumpulan rumus untuk sebuah tujuan penulisan fiksi, kalau saya ketahuan menyimpan surat itu oleh guru atau orang tua. Saya tidak merasa keren karena kadang tulisan sandi cinta itu juga merepotkan. Kadang pacar saya nggak tahu apa yang saya maksud, kadang saya sendiri kalau disuruh membaca ulang, juga tidak paham.

Yang paling kesel kalau menghadapi 4LaY wanna be. Umurnya sudah nggak layak untuk lebay lagi, tapi dia masih maksa. Hhhh… PLZ dechh… udah ah, saya mau tidur aja sekarang. Sebelum saya juga menjadi generasi lebay yang lain. Yuwk…

← Gandhi - Hitler - Einstein
collecting failure... illusion →

Author:

Dian adalah penulis Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam dan 8 novel serta kumpulan cerita lainnya. Peraih grant Residensi Penulis Indonesia 2019 dan She Creates Change Green Camp 2020 ini lahir tahun 1976, belajar komunikasi di Universitas Diponegoro dan STIK Semarang, lalu lanjut belajar perlindungan anak di Kriminologi UI. Dia adalah anak ke-2 dari 4 bersaudara, ibu dari Vanya Annisa Shizuka dan beberapa anak lain. Saat ini Dian menghabiskan banyak waktunya menjadi penulis lepas dan konsultan untuk isu perlindungan anak dan kekerasan berbasis gender.

  1. Buat kami-kami para Forumers, alay-alay ini di awal sih tidak terlalu mengganggu, tapi lama kelamaan bikin saya seperti ingin bunuh diri. Mereka masuk juga ke forum-forum yang membutuhkan kernyitan di dahi saat saya mau posting, seperti forum IT atau forum politik, nah ketambahan postingan mereka yang “so alien” itu jadi makin serasa mau pecah kepala saya. Dan setelah berdiskusi dengan beberapa teman, ternyata alay-alay ini punya ciri-ciri secara fisik!!! Mengagumkan bukan?? Beberapa cirinya seperti ini :

    * Kalo di mall selalu bawa headset buat dengerin lagu lewat handphone(suka pamer ga jelas & sok asik gitu deh)
    * Pake celana panjang yang ketat dan dikeliatin boxer kumuhnya.
    * Biasanya yang dipasang di avatar, FB atau FS fotonya ga nahan smua! (dengan gaya di imut imutin,dideketin lampu biar ‘terang bgt’)
    * Sok anak emo sejati hehehe.
    * Ganti-ganti status di FB hampir setiap menit, dan dengan kata-kata yang sangat susaaaah dibaca makhluk normal, contoh “K4Ng3nZ dWEcChh”, “akko onlenndh dcnniih”, “cEnDiry4n dI HummsZZ”. Luar biasa bukan??
    alay
    O, ya saya rangkumkan kata-kata yang sering dipakai alay, siapa tahu berguna :

    * kamu: kamuh,kammo,kamoh,kamuwh,kamyu,qamu,etc
    * aku : akyu,aq,akko,akkoh,aquwh,etc
    * maaf: mu’uph,muphs,maav,etc
    * sorry: cowyie,cory,tory(?),etc
    * add : ett,etths,aad,edd,etc
    * makan: mums,mu’umhs,etc
    * lucu : lutchuw,uchul,luthu,etc

    Aahhh masih banyak sebenernya, tapi saya sudah tidak kuat. Cari aja di Alaytextgenerator kata-kata lainnya. Saya mau nangis dulu…..

  2. hwakakakakaka….
    Dapat salam dari Andi, driver FeMale Semarang. Dialah alay sejati. Bahkan sebelum para alay ini muncul, dia sudah sangat lebay-nya.
    Hehehe… Peace Ndi!!

  3. hmmm, sepertinya blogmu barusan direnovasi deh.

    waaa ini si pertamax lebay juga komengnya 😛 dan membaca postinganmu ini, aku punya kesimpulan, ternyata dirimu wanita yang pandai berkelit yaaa. hihihi

  4. hyahahaha… jeng devi baru tau tooowwh???
    mungkin kalau jaman eke udah ada kata lebay, aku termasuk diantaranya.
    hqhqhqhqhq

  5. lebay… wah seru jg deh kadang2 jd orang lebih tp jgn sampe keterlaluan deh.. ga enak dipandang gitu loooh.. gimana mbk dian, setuju to ‘pean?? hehehe.. 😛

  6. Hmm… Mbak Dian adalah wanita tercantik di dunia yang pernah saya lihat <—- gimana – gimana? 4laY nggak tuh mbak??? 😉

  7. pernah saya dapet sms pakai bahasa ‘gaul’ gitu..padahal bukan dari anak smp atau sma..lsng aja ta bales.. ” gua kagak ngerti..pake bahasa biasa aja” ..hehehe..

    zaman saya abg, ga ada bahasa aneh gitu.. juga ga punya bahasa sandi kayak dian tu..

  8. ha ha ha… saya tertawa membaca tulisan ini. bukan mentertawakan tulisannya, tapi mentertawakan diri sendiri.

    pernah ada komentar masuk ke blog saya, yang membuat saya bingung ketika hendak membalas komentar itu. bukan apa2… gimana saya mau membalas kalau apa yang dikatakan dalam komentar itu saya tak mengerti apa isinya…

    saya baca berulang kali dan tetap saja bingung, sudahlah ejaannya ‘ajaib’, tata bahasanyapun jungkir balik.

    saya menyerah, dan akhirnya hanya membalas komentar itu dengan ucapan terimakasih sudah mampir ke blog saya 🙂

    salam,

    d.~

  9. @Hana: yak b’tul

    @MT: setelah tahu, jangan diikuti ya, hehe

    @Rizal: lebay mampus dah!! fitnah itu 😛

    @Ceceu: itu bisa dibilang agak mau bergaya gaul tapi salah tempat kali ya. hehe

    @dee: wah, semoga orang itu bukan saya yaaa..

  10. Terlalu banyak seperti itu jadi pusing 😡 …
    apa lagi pas ngomongin serius dan gawat darurat masalah acara penting eh malah keluar bahasa aneh2 bikin panjang urusan hehehhe 😀 …

  11. Posting ini menjawab kebingungan saya tentang singkatan Alay… 😛
    Keponakan yg bermukim di Jkt, bolak-balik ngejekin adiknya Alay, katanya sih singkatan anak layangan…tapi disini kok anak lebay, kayaknya yg lebih pas memang anak lebay deh, berlebihan dalam banyak hal, memang lebih baik ditinggalin…hehehe

  12. setuju,saya dulu pernah “komplain” di status fb tentang tulisan2 beginian,asli pusing,dan mengambil kesimpulan mereka ini golongan anak2 SMP,kalo yg sudah berumur beginian juga, arrgghhh c4p3d3 hihihi
    to dyermaker: tambahan, aku bisa juga = q. arrgghhhh..
    PS: salam kenal untuk semua ya

  13. aduh generasi sekarang ckckck lebay..deh semua, tapi mungkin jaman saya dulu remaja dianggap lebay juga (dalam kata yang berbeda pada masanya) pengalaman nulis surat pakai kode angka n huruf yang dimirip-miripin chinesse pernah juga saya alami waktu smp-sma.

  14. @Bintang: bisa juga anak layangan sih… nggak jelas gitu, hehe

    @Mr.Psycho: salam kenal juga. thanks udah berkunjung

    @Mamah: horeee… ada temen main sandi2an jaman SMP duluuuu

  15. jare bojoku, gambar di komene DM apik banget nek digawe kaos…hahaha…eh boleh pake bahasa jawa to? *takut di’alay’in*

  16. huhuhu…dasar anak abg ya.pasti semuanya serba lebay.capek deh liatnya…
    jd inget kmrn pas lagi mkn di fastfood, ada gerombolan abg foto2 narsis pake hape.ribut bener…please ah, ini kan restoran fastfood.segitunya pake foto2 segala.yakin deh,abis itu pasti langsung di upload di fb.ga kenal tmp emang foto2 narsis,dgn gaya yg dah pada tau kan gimana…
    gaya abg lebay cewe yg sering diliat di mall2 sini…pake atasan gombrong,clana skinny,headphone yg tersambung sm ipod,nenteng BB dimanapun sekalipun lagi jalan2,tas gwede,kadang pada pake kacamata gwede jmn dulu.hwehehehe…dresscodenya abg jaman skrg.

  17. @liyak: weh, kaos alay? menarik! nissa pasti akan jadi urutan pertama pembelinya.

    @ara: tapi kita juga pernah punya jaman itu kaaannn… dalam versi berbeda mungkin yak 😉

  18. Huahahahah….
    asli lucu!!!!
    gue juga pengen bunuh diri kalo baca tulisan planet kayak gitu….
    Sumpah kagak ngarti…hihihi…

    Tambah lucu lagi ilustrasi gambar yang komen pertama itu…hihihi…buset deh….niat banget komen nya..hihihi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

What to Read Next

Perpus Provinsi Kalimantan Selatan yang Inspiratif

Beberapa hari lalu saya mendapatkan kesempatan untuk mengisi acara diskusi literasi di Perpustakaan Provinsi Kalimantan Selatan. Sungguh sebuah kesempatan yang sangat berharga buat saya. Awal menerima undangan ini saya pikir kena prank. Masa’ iya sih ada Perpustakaan Provinsi bikin acara seperti ini, pikir saya. Tapi rupanya ibu Kepala Dinas ini...

Read More →

Berkah Dalem

Selamat merayakan Natal teman-teman, Berkah Dalem. Biasanya kalimat itu yang saya kirimkan ke sahabat dan teman-teman saya melalui WhatsApp untuk memberikan ucapan selamat Natal. Pagi tadi saya menyegarkan kembali ingatan tentang frasa Berkah Dalem, yang menurut beberapa referensi artinya Tuhan memberkati, yang menurut sejarah diambil dari kata Deo Gratia, berkah...

Read More →

44 Years of Practice

Lima tahun lalu saya dapat quote keren banget tentang usia 40, seperti ini: Gambar dari darlingquote.com Lalu tahun-tahun itu berlalu dan saya lupa apa yang jadi resolusi saya di ualng tahun saya ke-40 itu. Saya hanya ingat mengirimkan surat pada 40 orang yang pernah dan masih menggoreskan makna pada hidup...

Read More →

The Class of 94 and Beyond

Ilusi bahwa saya adalah Supergirl, Harley Quin, Black Widow, Queen of Wakanda patah sudah. Tanggal 25 Juni menerima hasil antigen positif. Tidak disarankan PCR sama dokter karena dia melihat riwayat orang rumah yang pada positif, “Save your money, stay at home, have fun, order as many foods as you like,...

Read More →

Domba New Zealand dan Pahlawan Perubahan Iklim

Pada suatu hari di bulan November 2016 bersama teman-teman dari tim Alzheimer Indonesia kami mendapat kesempatan untuk mengikuti konferensi di Wellington, New Zealand. Kok baru ditulis sekarang? Huft.. Seandainya kemalasan ada obatnya, saya antri beli dari sekarang. Ada banyak hal yang membuat orang mudah sekali jatuh hati pada Wellington, udaranya...

Read More →

Perjalanan ‘Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam’ Menemukan Jodohnya

Jodoh, rezeki dan maut ada di tangan Tuhan, katanya. Tapi kalau kita berharap Tuhan turun tangan untuk dua item pertama, nyesel sendiri lho ntar. Antriannya panjang, Sis. Ada tujuh milyar orang di muka bumi ini. Cover Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam Maka saya menjemput paksa jodoh tulisan saya pada...

Read More →

Defrag Pikiran dan Keinginan

Ada banyak peristiwa yang terjadi selama tahun 2020 ini, meskipun ada banyak juga yang kita harapkan seharusnya terjadi, tetapi belum kejadian. 2020 adalah tahun yang ajaib. Lulusan tahun ini sempat dibully sebagai lulusan pandemi. Yang keterima sekolah/kuliah di tempat yang diinginkan tidak segirang tahun sebelumnya, yang wisuda tahun ini apa...

Read More →

Didi Kempot, Sugeng Tindak Ma Lord

Hari ini status itu yang saya pasang di media sosial saya dengan foto Didi Kempot hitam putih dengan tulisan the Godfather of Broken Heart. Patahnya hati saya mungkin nggak sepatah teman-teman sadboys dan sadgirls lainnya. Saya tidak mengenal secara personal mas Didi, hanya pernah papasan di sebuah mal di Solo...

Read More →