Betapa hatiku takkan pilu
Telah gugur pahlawanku
Betapa hatiku takkan sedih
Hamba ditinggal sendiri
Siapakah kini plipur lara
Nan setia dan perwira
Siapakah kini pahlawan hati
Pembela bangsa sejati
Telah gugur pahlawanku
Tunai sudah janji bakti
Gugur satu tumbuh sribu
Tanah air jaya sakti
Gugur bungaku di taman hati
Di hari baan pertiwi
Harum semerbak menambahkan sari
Tanah air jaya sakti
Saya adalah penggemar lagu-lagu nasional, lagu wajib dan lagu kebangsaan. Tapi pagi ini lagu wajib ciptaan Ismail Marzuki ini terdengar begitu mengiris. Saya sedang ada di sebuah ruang karaoke bersama teman-teman ketika jam 7 tadi malam mendapatkan pesan-pesan singkat tentang kepergian Gus Dur. Saya langsung keluar dari kamar bernyanyi itu, menemukan ruang sepi untuk menelpon kantor saya. Berita duka itu segera tersiar dari semua media elektronik. Radio, internet dan TV.
Bukan sekedar ikut-ikutan kalau semua orang merasa kehilangan. Dia yang pernah memimpin negara ini dengan lugas. Dia yang setiap kalimat asal cletuknya sampai akhir hayat masih ditunggu. Dia yang dianggap sebagai wali di Jawa Timur. Dia yang dengan segala keterbatasannya memiliki pemikiran cemerlang. Dia yang pemimpin agama sekaligus berpikiran sangat terbuka. Dia yang pulang dengan tersenyum. Dia yang sudah menunaikan tugasnya. Dia yang “gitu aja kok repot” nya menjadi trade mark. Dia yang saya kagumi tanpa pernah berkenalan muka. Dia yang suatu saat nanti akan kita susul.
Selamat jalan Gus Dur. Saya berjanji untuk tidak repot lagi.
Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun
Selamat jalan Sang Guru Bangsa, semoga diberikan kelapangan. Amin
Amien…
Beliau pernah bilang, Surga adalah tempat mereka yang menyukai humor.
I wonder if he’s there already
makin berkurang aja tokoh-tokoh bangsa kita….
Beliau adalah panutan dalam semangat pluralisme, dan kini kita semua telah kehilangan sosok beliau yang bisa menjadi pengayom banyak orang tersebut.
Semoga lahir tokoh2 baru yang lebih baik ya…
Hebat ya Coy, Idolaku dari jaman biyen toh?? 😛
Selamat jalan, Gus.
Turut berduka cita, satu lagi putra terbaik bangsa pergi
hoho… gusdur sampai sekarang pun masih bisa jadi kontroversi. thumbs up buat beliau. semoga amal ibadahnya diterima Allh SWT.
dengan tidak mengurangi rasa hormat, mungkin di alam sana pun almarhum Gus Dur tetap berkelakar, “semua manusia pasti akan mati, begitu pula saya, gitu aja kok repot”
selamat jalan Gus Dur, semoga bangsa ini tetap menjunjung tinggi pluralisme..
Betul Ima… gitu aja kok repot ya? 😀