the upcoming novel

bagaimana menurut teman-teman?

Saya ulang lagi, bagaimana menurut teman-teman?

← I've got tagged
grebeg sampah 2010 →

Author:

Dian adalah penulis Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam dan 8 novel serta kumpulan cerita lainnya. Peraih grant Residensi Penulis Indonesia 2019 dan She Creates Change Green Camp 2020 ini lahir tahun 1976, belajar komunikasi di Universitas Diponegoro dan STIK Semarang, lalu lanjut belajar perlindungan anak di Kriminologi UI. Dia adalah anak ke-2 dari 4 bersaudara, ibu dari Vanya Annisa Shizuka dan beberapa anak lain. Saat ini Dian menghabiskan banyak waktunya menjadi penulis lepas dan konsultan untuk isu perlindungan anak dan kekerasan berbasis gender.

  1. @kane: matur nuwun

    @felix: amieeeeennnnn

    @didut: gedeg gedeg

    @erry: horeeee!!! nanti dulu ya jeng. pasti akan sampai ke meja belajarmu 🙂

  2. kalo dilihat secara kasat mata,

    Genre: Novel cinta berbahasa abstrak (duh, maaf kalo saya terlalu sering pakai istilah “bahasa abstrak”. Saya ngga paranoid kok 😆 .Tapi memang saya tidak bisa mencerna bahasa abstrak 😛 )

    Untuk kalangan: 17+

    😛

  3. @kane: emang kamu aja yg bisa malam2…

    @cahya: tq dear

    @Zaiful: jangan berhenti blog waking ke rumah saya ya..

    @ravi: hehe… pastinya, kalo 17 ke bawah gak boleh buka2an begini pak

    @agung: weh? berkurang satu pembeli nih, tapi tidak berkurang pembacanya kan? 😉

  4. Hmm… saya belum mendaftar sebagai pembaca, Mbak…
    Karena saya masih me-reset minat baca saya yang lagi jeblog2nya nih 🙁

  5. @idana: horeee…

    @akin: wah, berarti semoga novel saya membangkitkan semangat ya 😛 ngarep

    @rita: thanks dear

    @DV: mahalan ongkirnya pak, kalo mesti dikirim ke down under

  6. mudah2an saya belum dianggap terlalu lama menghilang, dan mbak jadi lupa lagi siapa saya. heheh….

    novel ketiga ya mbak…?
    ehm… sepertinya akan saya tunggu..

  7. halo mbak, lama tak bersua.. heheh..
    sebagai tanda persahabatan, saya berikan award nih buat kamu dan blogmu, moga diterima ya..

    keep blogging..

  8. @intan: makanya, buruan pulang yuwk

    @pejuang kata: saya link juga ya say, thanks

    @sephtian: mana mana mana? makasih…

  9. @rafans: sama-sama taf…

    @D3pd: matur nuwun..

    @fai: salam kembali-kembalian 😀

    @biru: wah, apanya Desy Ratnasari? 😉

  10. wow..wow…keren…
    hebat!!!

    aku nanti mo beli klo udah publish aku beli langsung ke mbak dian ya…plus tanda tangannya 😀

  11. @lifestyle: salam kenal juga… nanti kalo udah terbit, dibaca ya

    @ria: horeee… tak kasih tanda tangan yg banyak ntar 😉

    @edratna: pengennya sih nggak perlu masuk gramedia sist, mau buktikan kalau indie juga bisa major hehe

    @green: gak tebel kok. cuma 270 hal

  12. Mister tukul say : “Don’t judge the book from the cover”
    so ditunggu releasenya mbak Dian, syukur-syukur kecipratan gratisannya (halah pengene gratis teros hehehe)Sukses ya mbak 🙂

  13. like i said before..
    cool, mb..tapi tulisannya kurang gede dikiiitt lagi (mungkin karena matamu minus satu..ehehehhe)

    ga sabar niy pengen baca isinyah..
    Congratz ya, mb! 😉

  14. @richo: amien, semoga demikian ya mas

    @adiarta: hehehe.. nanti kalau mau lebih jelas, baca novelnya

    @darbir: tenang, spam itu sudah mengenalimu kok 😉

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

What to Read Next

Perpus Provinsi Kalimantan Selatan yang Inspiratif

Beberapa hari lalu saya mendapatkan kesempatan untuk mengisi acara diskusi literasi di Perpustakaan Provinsi Kalimantan Selatan. Sungguh sebuah kesempatan yang sangat berharga buat saya. Awal menerima undangan ini saya pikir kena prank. Masa’ iya sih ada Perpustakaan Provinsi bikin acara seperti ini, pikir saya. Tapi rupanya ibu Kepala Dinas ini...

Read More →

Berkah Dalem

Selamat merayakan Natal teman-teman, Berkah Dalem. Biasanya kalimat itu yang saya kirimkan ke sahabat dan teman-teman saya melalui WhatsApp untuk memberikan ucapan selamat Natal. Pagi tadi saya menyegarkan kembali ingatan tentang frasa Berkah Dalem, yang menurut beberapa referensi artinya Tuhan memberkati, yang menurut sejarah diambil dari kata Deo Gratia, berkah...

Read More →

44 Years of Practice

Lima tahun lalu saya dapat quote keren banget tentang usia 40, seperti ini: Gambar dari darlingquote.com Lalu tahun-tahun itu berlalu dan saya lupa apa yang jadi resolusi saya di ualng tahun saya ke-40 itu. Saya hanya ingat mengirimkan surat pada 40 orang yang pernah dan masih menggoreskan makna pada hidup...

Read More →

The Class of 94 and Beyond

Ilusi bahwa saya adalah Supergirl, Harley Quin, Black Widow, Queen of Wakanda patah sudah. Tanggal 25 Juni menerima hasil antigen positif. Tidak disarankan PCR sama dokter karena dia melihat riwayat orang rumah yang pada positif, “Save your money, stay at home, have fun, order as many foods as you like,...

Read More →

Domba New Zealand dan Pahlawan Perubahan Iklim

Pada suatu hari di bulan November 2016 bersama teman-teman dari tim Alzheimer Indonesia kami mendapat kesempatan untuk mengikuti konferensi di Wellington, New Zealand. Kok baru ditulis sekarang? Huft.. Seandainya kemalasan ada obatnya, saya antri beli dari sekarang. Ada banyak hal yang membuat orang mudah sekali jatuh hati pada Wellington, udaranya...

Read More →

Perjalanan ‘Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam’ Menemukan Jodohnya

Jodoh, rezeki dan maut ada di tangan Tuhan, katanya. Tapi kalau kita berharap Tuhan turun tangan untuk dua item pertama, nyesel sendiri lho ntar. Antriannya panjang, Sis. Ada tujuh milyar orang di muka bumi ini. Cover Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam Maka saya menjemput paksa jodoh tulisan saya pada...

Read More →

Defrag Pikiran dan Keinginan

Ada banyak peristiwa yang terjadi selama tahun 2020 ini, meskipun ada banyak juga yang kita harapkan seharusnya terjadi, tetapi belum kejadian. 2020 adalah tahun yang ajaib. Lulusan tahun ini sempat dibully sebagai lulusan pandemi. Yang keterima sekolah/kuliah di tempat yang diinginkan tidak segirang tahun sebelumnya, yang wisuda tahun ini apa...

Read More →

Didi Kempot, Sugeng Tindak Ma Lord

Hari ini status itu yang saya pasang di media sosial saya dengan foto Didi Kempot hitam putih dengan tulisan the Godfather of Broken Heart. Patahnya hati saya mungkin nggak sepatah teman-teman sadboys dan sadgirls lainnya. Saya tidak mengenal secara personal mas Didi, hanya pernah papasan di sebuah mal di Solo...

Read More →