Pada suatu hari bulan-bulan belakangan ini, saya menonton TV dan merasa terganggu dengan sebuah iklan produk kecantikan yang menggunakan semboyan putih langsat. Sebelumnya saya memang kurang aware dengan istilah putih langsat ini, biasanya yang terdengar lebih sering adalah kuning langsat bukan? Maka here I am, mencoba mencari tahu inti permasalahannya.
Langsat.
Langsat adalah buah DUKU!! Seperti ini bentuknya.
Nah, lihat sendiri kan, di gambar yang saya ambil dari wikipedia itu, kelihatan bahwa warnanya sama sekali tidak putih, dan kalau putih malah menurut saya dia tidak apa adanya, atau tidak sehat, alias busuk. Mungkin. Saya tidak berhasil menemukan buah langsat berwarna putih soalnya.
Nah, tentang buah langsat itu, mari tidak perlu kita persoalkan. Dia sudah terlahir seperti itu, so be it. Saya lebih tertarik kalau kita membahas kata putih yang mendahuluinya. Pertama, kenapa harus putih? Seperti halnya hampir semua iklan produk kecantikan untuk perempuan seolah-olah mengajak perempuan berpikir bahwa cantik adalah putih, dan itu menyedihkan menurut saya.
Kenapa harus putih? Kalau iklan itu diterapkan untuk perempuan di negara yang rasnya berkulit putih, saya sih tidak akan ribut. Tapi masalahnya adalah ras kita ini (yang tidak lebih buruk juga tidak lebih baik dari ras lain) kan warna dasarnya adalah sawo matang, atau fair dalam bahasa Inggrisnya. Kenapa tidak mengajak perempuan untuk berpikir bahwa kulit sehat apapun warnanya itu lebih baik dibanding kulit yang dipaksakan berwarna tertentu tapi tidak mempertimbangkan unsur kesehatan dan keamanannya?
So, mbak, jeng, dek, sist, semoga kita tidak termasuk yang menjadi korban putih langsat ini ya. Kita cantik karena apa yang kita lakukan, bukan karena warna kulit kita.
Sampun, nuwun.
mbak, aku ethok2e aku numpang komen yo.
akhirnya bisa awak komen
bener tuh mba dian aku pun tak setuju kalo iklan tentang putih langsat itu dan seru2an bahwa kulit putih itu cantik
buktinya banyak koq orang2 berkulit gelap yg lebih terlihat eksotis 😀
doeng…doengg…baca blog mb diyan rasanya kayak lagi reminder hahaha..bulan lalu dlm rangka mau memutihkan sikut jd ikut2an cream nya vica, sebut saja kream tanpa nama yg pemakaiannya aturan di mukak biar ‘putih’ …krn vica ga trm aku makek di sikut, aku coba dikit di mukak. Itu agak ngga mgkn lo mb di mosok seminggu kmdn aku jd putih banged pake cream n sabunnya. 3 minggu kmdn mb ririn membahas kl cream itu hbs dibahas di tras7 kalo dilarang badan POM…*ngek ngok….ya sdhlah ya kembali ke viva sesuai untuk daerah tropis 🙂
mas pengki… suwun banget ya… jasamu tak terbalaskan lah 🙂
julie my dear… hihihihi… apalagi orang Bali ya, eksotis abis.
mb itta, hehehehe… peace! dalam hal ini aku setuju. berhati-hatilah sama produk2 kilat 😀
Betul Mba, saya setuju banget dengan artikelnya, seharusnya biarpun kosmetik yg di iklankan itu untuk pemutih, jangan membuat argumen yang memojokan kulit yg tidak terang, karena cantik itu tak terpatok dengan putih 😀
Putih, langsing, rambut lurus adalah kecantikan hasil konstruksi oleh industri yang konon patriarkal. Dan saya adalah lelaki. 😀
http://blogombal.org/2008/09/09/putih-itu-cantik/
anny: yes!! ada yang bersepakat denganku. ada lagi?
antyo: saya akan lari ke link anda
iya biasanya Kuning Langsat.. mungkin yg bikin iklan orang luar negri.. jadi rada keblinger :p
hihihi.. luar negerinya adalah bojong kenyot kali ya 😀
klu saiia sii apa adanya ajja dee.. lagi pula pan saiia nya cowo :p 🙁 gpp kan??!
wahhh setuju banget…kulit saya kuning kecoklatan, kadang ngiler ngeliat cewe-cewe putih mulusss luss…tmn” pada heboh suntik vitamin C tuh…tp saya bilang, kulit ini lebih exotis dan laku di pasaran bule….wkwkwkwkwkw lam kenal all readers ^^
Udah lama gak makan buah Duku.
hanya ingin mengikuti postingan agan .
postingan yang menarik
nice gan .
sempatkan mampir ke website kami
http://www.hajarabis.com
Saya setuju; pandangan bahwa “putih itu cantik” sepertinya merupakan bombardir perusahaan kosmetik itu yang disalurkan gencar-gencaran via media ya 🙂 .
banyak banget iklan2 produk kecantikan yang berasumsi cantik itu putih..
Iya, saya juga sebal dengan brainwash semacam itu. Siapa yang berhak membuat standar cakepnya seseorang?
Untuk kosmetik, saya belum lihat ada yang nggak peduli sama warna putih. Mungkin ini peluang bagi bisnis kosmetik Indonesia. Warna kulit boleh apa saja, yang penting sehat.
ooooh… saya baru tau kalo itu Duku
kalo isinya sih emang putih tapi yang mentah 😀
kalo di tempat asal saia, langsat itu yang mengadung getah, tapi kalo yang tiada getah dinamakan duku 🙂
Wow, jujur, saya belum pernah nyari tahu warna langsat itu seperti apa. 😯
Tapi, saya pun juga gak mempermasalahkan bahwa kulit wanita harus putih, tidak. Bagi saya, selama gak hitam, gak masalah. 😀 Mau kulit cewek cokelat sawo matang, tak masalah. Asal satu aja yang penting, mulus. 😆
Kalo cewek putih tapi gak mulus, ya ga mau… Ahahahahahaha~ *banyak maunya nih* 😆
@belajar : cowok sama cewek kan sama aja 🙂
@Melly: di depan rumah saya ada pohonnya, mau?
@Zilko: hidup Zilko!!
@Fitri: konon itu cara mereka mengarahkan isi kepala kita
@Lambertoes: setuju mas..
@Uze: wah, beneran tuh? hmm.. rupanya itu yg menginspirasi putih langsat
@gajah: kalau di daerah asal saya namanya langsep kalo gak salah
@Asop: yang penting hati dan isi kepalanya aja deh mas.. *maksa*
konon katanya kuning langsat itu warna pesona kulit wanita indonesia, tapi kalo putih langsat seh… memang kagak ada :p
setujuu.. kenapa canti identik dengan kulit putih? 🙁 bikin minder