Tuhan, Allahku saja
Yang menguasakan malam atas siang,
mengakhirkan gelap atas terang
Yang berada dalam jamak walau semua tahu adanya Satu
Kekasih di atas kekasih,
kutitipkan cinta di dalam cemburu,
kutiupkan segala yang kusayang di dalam pelukmu,
karna jariku tak cukup menggenggam semua,
maka jadilah Kau guritaku
Kuyakini semua yang milik hanya berpulang pada Empunya,
seperti layaknya pecinta yang rela menghamba
Di atas perbudakanku atas nafsu,
sesungguhnya lututku terbelenggu, landas di atas tanah-Mu
Belum bisa kumengabdi pada-Mu, sampai sadar mereka atas cintaku,
maka satu yang kuminta,
kuyakin hanya Kau yang punya,
beri aku WAKTU
bandar lampung, 15 Maret 2009 dini hari
Yan, I hope everything’s alright with you and your family..
hugs
Dan aku berharap Tuhan mendengar dan manjawab doa mu…
*karena doamu somehow juga menjadi doaku*
thanks ShanToy & Yessy,
amien amien amien…
yakini Tuhan slalu beri yang terbaik untuk semua….
i hope doamuw dkabulkanNYA…
aaaaamiiiiiiiinnnnn
Percaya sama yang namanya kekuatan doa…
The power of prayers.. and all for the best!
Gavikal sudah pulang, terima kasih kepada sobat blogger atas simpati, empati dan doanya. Let’s do blogging away…
Cheers, frizzy.
Rasanya pengen teriak ya… 🙂
mampir balik… huaaa dikau pujangga ya?
jadi inget monolog 1/3 akhir malam
kemarin-kemarin aku nggak bisa buka blogmu, nggak tahu kenapa, tapi hari ini bisa, have a nice day ya Dian 🙂
waaaaahhhhhhhhh….
lama gak berkunjung, dateng-dateng disuguhi puisi yang mengena dihati…
tya jadi terharu kelu…
suer, puisinya dalem banget mbak….
btw, mbak sehat2 aja kan??
Aku turut mendoakan Bapak, Dhek Diyan..Semoga cepet diberi jalan kesembuhan..
terima kasih, terima kasih teman-teman
tanggal 19 Maret lalu, bertepatan sama ultah my big brother, bapak udah boleh pulang.
sekarang lagi recovery di rumah.
matur nuwun doanya…
mmm…ya ya
sembuh dulu baru pindah atau …?
Time..
ya..sometimes we just need time.
And hopefully you’ve got the time 🙂
Bandar Lampung? I was there for about 5 years
Kenalilah diri sebenar benar dirimu
Maka tiadalah kau mampu untuk tengadah
Apalagi berjalan dengan penuh kesombongan
Melainkan bertekuk lutut menangis
dalam penyerahan dan ketiada dayaan
Salam Sayang
terima kasih kang
si akang selalu memakai bahasa yang mendinginkan.
hhh… kulkas bisa tak laku kalau semua orang seperti kau, kang.