5 Feb 08 malem
Frey: Lu jadi pulang besok? Bukannya cuti bersamanya batal yak?
Dian: Ah… gosip itu…
Aya: (ketawa aja, gak ada ide)
6 Feb 08 di kantor
Dian: Rid, jadwal libur udah siap? Siapa aja yang siaran?
Farid: (entah menerangkan apa saja, yang jelas cukup meyakinkan kalau kantor bisa ditinggal dalam keadaan aman dan sentosa lah)
Meme: Kok bawa tas gede banget mb? Emang cuti bersamanya nggak dibatalin sama pemerintah ya?
Dian: (masih dengan keyakinan penuh) Pemerintah? Pemerintahnya siapa? Kalau cuti bersamanya memang dibatalkan, kita cuti sendiri aja to? Dian cuti sendiri, Wiwit cuti sendiri, Farid cuti sendiri, Nina cuti sendiri, Itta cuti sendiri, Meme cuti sendiri. Jadi, bukan cuti bersama to, namanya?
masih di hari yang sama, cuma jam menunjukkan 12.18
you’ve got mail from Dilla Rosa, subject: Pembatalan cuti bersama
Wit Rani: Bu? kamu yakin akan membacanya? Apakah itu tidak akan hanya menyakiti hati kita saja?
Dian: Sekarang atau nanti, sakitnya akan sama. Lebih cepat kita tahu, lebih baik rasanya. Biar kita tahu, akan marah dengan cara bagaimana.
dan kita semua sudah tahu kan, apa isi email itu? pembatalan cuti bersama tahun ini, bukan cuma untuk tanggal 8 Februari, tapi juga untuk tanggal-tanggal lainnya. Damn!! dan diantara tanggal-tanggal lainnya itu, aku sudah menuliskan di wish list-ku untuk pergi ke Karimunjawa. Luar biasa negara ini!! bahkan untuk hal sekecil cuti saja, masih tetep plin-plan.
akhirnya aku dan wiwit rani feat. aya tahu bagaimana harus melampiaskan kemarahan. kami ke nagatomi dan berbelanja. hhh… apa lagi yang bisa membuat perempuan berhenti marah, selain menciptakan kemarahan lain (waktu baca tagihan credit card. red). kami berbelanja keperluan anak-anak kami. vanya dan lil’ aya.
so here we are, orang-orang yang membatalkan pemesanan tiket bepergian, dian yang malu dengan ransel super besarnya, mata memohon-mohon pada fga agar liburnya boleh ditukar, YM yang penuh dengan makian dan do’a-do’a tak (terlalu) berguna, rencana bolos yang super nekat, fga yang tiba-tiba kehabisan form cuti, pemilik perusahaan yg tertawa cekikikan bahagia dan (akhirnya) merasa bahwa pemerintah juga berpihak pada mereka.
tapi, mari kita lihat sisi baiknya. emang cuti nggak ngabisin duit? tiket perjalanan, oleh-oleh untuk orang tua, ninggalin ‘recehan’ buat ponakan, pengamen di sepanjang jalan? biaya pijetan karena kelelahan, merasa punya libur panjang padahal sebenernya dipotongin dari hak cuti kita juga.
hah!!! ya sudah! yang nekat mau cuti, slahkan cuti sendiri sambil siap-siap besok dipelototin temen-temennya ya… yang nekat pergi ke bali tapi nggak ngoleh-olehin, siap-siap dimaki-maki dan dak diforward-in info apapun ya…
peace!!!
Yang salah pemerintahnya Mbak! Mengganti libur cuti bersama hanya beberapa hari sebelumnya.
Salam kenal!
salam kenal juga. cuti emang enak, tp betul bgt kl cuti malah bikin kanker. walaupun gak keluar kota, tp ngeceng ke mall. blanja blanji, makan resto, nonton…hah. mending kerja ajah.
Kantor gua tetep cuti tuh…
Huuh, Nala curang!! (sambil merengut karena terpaksa ada di kantor sekarang)
Itu kalimat terakhir pasti ditujukan untuk saya. Iya. SAYA! Karena pasti cuman saya satu2nya temanmu yang berdarmawisata ke Bali kemaren itu! Hwahahaha…
Luar biasa lho, Yan..
5 hari 4 malam sama sekali nggak mikirin kantor. Memang nggak banyak sih yang saya lakukan disana. Hanya makan, belanja, tidur, foto2. Tapi itu dilakukan setiap ada kesempatan selama 5 hari 4 malam itu…
Ah, indahnya.. Sekali2 membangkang pada Pemerintah… 😛
Deka penghianat!!!!!!!!
Mana kalungku??
Bisa-bisanya, menyuruh orang lain mencarikan oleh2 untukku, sementara dia cengar-cengir sana-sini.
Hih!!
bersukurlah aku yg bukan orang pemerintahan, ada kagak ada cuti bersama g masalah….., kapan kepingin cuti ya cuti lah g mikirin mo cuti bersama siapa ..hee..
aku tetep bolos lah mbak.. better stay at hume and duin nutin isnt it..then u have to write down all this thingy thing and got mad hohohoohoh
hahaha
cendy…
same old same old