Karena ada yang ngajakin. Jadi ada alasan bahwa, it’s socializing, dear… so, come on. Apalagi kalo yang ngajakin adalah temen deket, sodara, temennya temen deket, klien, calon mertua, calon pacar, calon ipar, yang udah datang jauh-jauh dari luar kota. Hiks..
- Karena malam begitu dingin. Yak, mari kita review, apa saja benda-benda hangat yang bisa membantu mengusir kedinginan? Kompor. Yakin? mau berdiang di depan kompor semalaman? Kopi. Mmm… itungan 30 menit udah dingin. Girl/boyfriend? Psstt… lebih seru kalo meluk-meluk mereka disaat badan kita hangat karena alkohol. Apalagi kalo mereka juga udah ‘kena’… slrruuupp. Definitely tempting!!
- Karena dengan mabok, kita jadi punya masalah baru. Katanya, setiap orang tidak boleh merasa nyaman. Iya kan? Setuju kan? Nah.. itulah kenapa kita boleh memilih mabok, supaya mendapat masalah baru. Misalnya, menemukan cara supaya orang rumah nggak tau kalo kita mabok, orang kantor nggak sadar bahwa salah satu karyawannya ada yang berusaha keras mengurangi hangover sambil pura-pura konsentrasi kerja. Susah kan? Masalah kan? Belum lagi kalo liat tagihan semalem karena ternyata tanpa sadar udah buka beberapa botol. Waaakkkkss
- Karena bisa ngelaba. Qiqiqi.. Nah, kalo tujuannya mabok demi ngelaba, tipsnya adalah: jangan sampe ketinggian maboknya. You may get high, but still have to be on earth. Jadi nggak salah ngelaba. Heee
- Karena kamu bebas menabrak mobil lain. Hahaha… peace! Peace buat my beloved AYA, ANGGIN, DONNY, MONANG, FREY, dan WIWIT!!
5 alasan “boleh” mabok
Tinggalkan Balasan
What to Read Next
Perpus Provinsi Kalimantan Selatan yang Inspiratif
Beberapa hari lalu saya mendapatkan kesempatan untuk mengisi acara diskusi literasi di Perpustakaan Provinsi Kalimantan Selatan. Sungguh sebuah kesempatan yang sangat berharga buat saya. Awal menerima undangan ini saya pikir kena prank. Masa’ iya sih ada Perpustakaan Provinsi bikin acara seperti ini, pikir saya. Tapi rupanya ibu Kepala Dinas ini...
Berkah Dalem
Selamat merayakan Natal teman-teman, Berkah Dalem. Biasanya kalimat itu yang saya kirimkan ke sahabat dan teman-teman saya melalui WhatsApp untuk memberikan ucapan selamat Natal. Pagi tadi saya menyegarkan kembali ingatan tentang frasa Berkah Dalem, yang menurut beberapa referensi artinya Tuhan memberkati, yang menurut sejarah diambil dari kata Deo Gratia, berkah...
44 Years of Practice
Lima tahun lalu saya dapat quote keren banget tentang usia 40, seperti ini: Gambar dari darlingquote.com Lalu tahun-tahun itu berlalu dan saya lupa apa yang jadi resolusi saya di ualng tahun saya ke-40 itu. Saya hanya ingat mengirimkan surat pada 40 orang yang pernah dan masih menggoreskan makna pada hidup...
The Class of 94 and Beyond
Ilusi bahwa saya adalah Supergirl, Harley Quin, Black Widow, Queen of Wakanda patah sudah. Tanggal 25 Juni menerima hasil antigen positif. Tidak disarankan PCR sama dokter karena dia melihat riwayat orang rumah yang pada positif, “Save your money, stay at home, have fun, order as many foods as you like,...
Australia, Isu Sosial, Kesehatan, Lingkungan, Non Fiksi, Perjalanan, Selandia Baru
Domba New Zealand dan Pahlawan Perubahan Iklim
Pada suatu hari di bulan November 2016 bersama teman-teman dari tim Alzheimer Indonesia kami mendapat kesempatan untuk mengikuti konferensi di Wellington, New Zealand. Kok baru ditulis sekarang? Huft.. Seandainya kemalasan ada obatnya, saya antri beli dari sekarang. Ada banyak hal yang membuat orang mudah sekali jatuh hati pada Wellington, udaranya...
Asia, Budaya, Fiksi, Indonesia, Isu Sosial, Kejahatan, Novel, Novel, Perjalanan, Tulisan
Perjalanan ‘Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam’ Menemukan Jodohnya
Jodoh, rezeki dan maut ada di tangan Tuhan, katanya. Tapi kalau kita berharap Tuhan turun tangan untuk dua item pertama, nyesel sendiri lho ntar. Antriannya panjang, Sis. Ada tujuh milyar orang di muka bumi ini. Cover Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam Maka saya menjemput paksa jodoh tulisan saya pada...
Isu Sosial, Lingkungan, Non Fiksi, Praktik Baik, Tulisan
Defrag Pikiran dan Keinginan
Ada banyak peristiwa yang terjadi selama tahun 2020 ini, meskipun ada banyak juga yang kita harapkan seharusnya terjadi, tetapi belum kejadian. 2020 adalah tahun yang ajaib. Lulusan tahun ini sempat dibully sebagai lulusan pandemi. Yang keterima sekolah/kuliah di tempat yang diinginkan tidak segirang tahun sebelumnya, yang wisuda tahun ini apa...
Budaya, Isu Sosial, Kesehatan, Sosok, Tulisan
Didi Kempot, Sugeng Tindak Ma Lord
Hari ini status itu yang saya pasang di media sosial saya dengan foto Didi Kempot hitam putih dengan tulisan the Godfather of Broken Heart. Patahnya hati saya mungkin nggak sepatah teman-teman sadboys dan sadgirls lainnya. Saya tidak mengenal secara personal mas Didi, hanya pernah papasan di sebuah mal di Solo...
ehm…. manusia selalu melawan rasa bersalah dengan pembelaan n pembenaran diri. pledoi n pledoi…. aya-aya wae…. 🙂
hahaha… aku ki ora merasa bersalah le..
cuma merasa enak. hehehe…
boleh mabok kl terpaksa… (cihuy…!)
tp jangan suka mabok!
ntar perutnya njemblink
kaya aq…
hihihihihi…