Teman-teman, di beberapa posting yang akan datang, saya akan sering bercerita tentang Sarasvati. Selamat membaca..
Siapakah Sarasvati sebenarnya?
Sarasvati adalah Dewi Ilmu Pengetahuan, yang sering kali digambarkan duduk di atas sebuah lotus, atau berdiri di atas seekor angsa putih, dengan tangan kanan memegang semacam rantai bebatuan untuk berdoa, sementara tangan kiri memegang batu. Oh iya, Sarasvati memiliki lebih dari dua tangan. Ada yang menggambarkan dengan 8 tangan, ada yang menggambarkan denan 4 tangan. Yang jelas, dua diantara tangan-tangan itu memainkan alat musik yang disebut sebagai vina. Vina adalah semacam gitar tapi dengan leher lebih panjang, sementara badannya bundar kecil. Alat ini juga menggunakan senar untuk dipetik.
Makna simbol-simbol itu antara lain:
Lotus atau teratai yang adalah penggambaran dari kebenaran yang sesungguhnya
Rantai untuk berdoa mewakili kedalaman spiritual
- Buku atau disebut pustaka adalah mewakili ilmu pengetahuan pada umumnya
- Sementara vina mewakili seni atau keindahan.
Jadi secara keseluruhan, Sarasvati ini mewakili ilmu pengetahuan, kebijakan, keindahan seni yang selama ini diagung-agungkan oleh manusia.
Itu adalah Dewi Sarasvati yang sesungguhnya. Ada Sarasvati lain lagi yang saya juga ingin perkenalkan pada teman-teman.
Sarasvati yang saya maksud adalah Lembaga Pendampingan dan Bantuan Hukum untuk Perempuan bernama Sarasvati. Kantornya ada di Yogyakarta, tetapi pada prakteknya bisa juga membantu teman-teman di Semarang, Solo, dan beberapa kota lain.
LPHBP Sarasvati berangkat dari kepedulian terhadap perempuan yang sering kali berada dalam posisi marginal, terstigma, dan tidak mendapatkan keadilan di banyak tempat – termasuk hukum, karena gender. Kegiatan yang kami lakukan selama ini adalah,
- pendampingan hukum untuk perempuan di dalam penjara, bekerja sama dengan Penjara Khusus Perempuan Semarang, untuk memberikan konseling pada penghuninya,
- pendampingan psiko sosial dan bantuan hukum untuk perempuan di luar penjara. Ada banyak kasus perempuan yang sudah kami bantu di beberapa kota di Jawa Tengah dan Yogyakarta dan,
- rumah transisi. Kami menyebutnya WRP atau white rose palace atau rumah mawar putih. Kenapa rumah mawar putih, karena rumah yang kami tempati ini dulunya adalah sebuah bengkel dan rumah makan bernama Mawar Putih. Kami dipinjami rumah tersebut untuk membantu perempuan-perempuan yang memang membutuhkan bantuan.
Siapa saja mereka dan siapa saja yang ada di dalam Sarasvati, akan saya tulis selanjutnya..
Terima kasih sudah membaca.
Salam
Ikut menyimak artkelnya Gun 🙂
Salam,
btw, tiap denger kata saraswati, ingatanku melayang ke saras 008 -_-
Sarasvati… nama seorang artis musik, kalo gak salah di jalur indie. Ah entahlah, saya sendiri belom pernah mendengar musiknya.