Pada suatu hari aku, tante dan seorang teman membahas ciri-ciri hotel yang bisa dipakai short time dan hotel yang tidak (bisa dipakai short time dengan terang-terangan <== begitu kepanjangannya. red)
Kami jadi menceritakan pengalaman dan kesulitan masing-masing sewaktu mencari hotel, misalnya permintaan untuk melihat KTP oleh front officer, bahkan ada yang nekat meminta tamu menunjukan surat nikah.
Wuah… sungguh hotel yang damai dan tampak tertib ya?
Tapi itu kan juga merepotkan kalau ternyata sebenernya kita tidak berniat untuk that kind of short time. Kebayang dong, kalau kita sebenernya beneran mau transit, dan itu kebetulan barengan sama teman lawan jenis. Fiuh…
Lalu nyeletuklah teman yang biasanya tak banyak bicara itu: “Susah ya, kalau berlawanan jenis.”
Hwahahahahaha
Tentu saja pernyataan itu sangat lucu. Dan bergulirlah pembicaraan kita tentang, keuntungan-keuntungan menjadi gay. Tentu saja ini tidak bermaksud mencari pembenaran diri lho. Karena kita juga tidak tahu mana yang benar atau yang salah kan? Peace!
Yak, dan keuntungan itu adalah:
- Tidak perlu mengalami kesulitan kalau mau check in di hotel. Mau hotel bintang 7 sampe hotel kelas teri tidak akan berpikir kita akan melakukan perbuatan mesum di sana. Paling dikira temen, atau kalau kita beruntung memiliki muka yang mirip, akan dikira kakak adik. So, no need an id card anymore, kan?
- Akses 24 jam ke kamarnya. Slurp… Aduh! kali ini tanpa pemikiran mesum apapun deh. Tapi pasangan yang sedang berkasih-kasihan adalah pasangan yang selalu ingin berada di dekat kekasihnya to? Kebayang dong, kalau kekasih hati adalah orang yang berlawanan jenis, pasti orang tuanya, kakaknya, adiknya, pembantunya, atau siapapun penghuni rumahnya akan melotot kalau kita masuk ke kamar si pacar dan pake acara nginep. Enak kan kayak circle k? 24-7…
- Next. You don’t have to be worried about the undesirable pregnancy. Eh, bener ya, gitu istilahnya? Mau pacaran sampe model kayak apa juga, resikonya cuma lecet. Well, i’m talking about the girl stuff ya. Buat para cowok, mestinya kalian butuh pelindung ekstra. Cheers!!
- Yang berikutnya, ingat buku kondang berjudul Mars and Venus, yang lalu latah menjadi Mars and Venus in Bed, in the Office, dan seterusnya itu? Hmm.. untuk pasangan gay, rasanya ini nggak perlu-perlu amat deh. Kenapa masih pusing dengan perbedaan ini itu? Bukankah salah satu alasan memilih pasangan sejenis adalah karena dia mengerti benar how we want to be treated? Gitu nggak sih? Terus nggak pusing lagi sama urusan dominasi antar gender ;P
- Yang terakhir (menurut saya), kita bisa sharing lebih banyak hal. Tukeran dasi, jaket, rok, jepit rambut, sepatu, mmm… apa lagi ya?
So? Pasti banyak yang nggak setuju ya?
Once again, ini hanyalah sepetik pembicaraan di hari pertama tahun tikus ini. Terima kasih untuk masukannya ya, CSI…
Ha ha ha, masa harus jadi gay dulu biar gampang check in hotel? Kekekek…. ada2 aja deh…
hahahahahaha…
its been nice to have a b*owJ*b!!!
buku Mars & Venus itu bacanya bikin capenya, karena sambung menyambung menjadi satu :))
Happy Monday mbak Dian.
Kalo di kos2-an juga dong. Kalo yg laen Dilarang memasukkan teman wanita di kos2-annya, ini mah lancar2 ajah. Secara Teman Pria boleh masuk. (Berarti buat ibu kos jaman sekarang seharusnya malah teman wanita boleh masuk, lha daripada anak kosnya jadi gay semua..?)
Reputation online So